Mohon tunggu...
Rizka Marianna
Rizka Marianna Mohon Tunggu... Perempuan biasa-biasa aja

Reading beyond the lines. Professional Loner. Peneliti.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Gaya Rekrutmen HRD ala Mark Zukckenberg

23 Juni 2025   09:46 Diperbarui: 23 Juni 2025   10:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan menerima email dari Mark Zuckerberg di tengah malam. Isinya singkat: "Kami menginginkan Anda." Tak ada deskripsi pekerjaan, tak ada struktur tim hanya angka dengan delapan digit yang bisa membeli puluhan rumah mewah. Ini bukan skenario fiksi, melainkan realitas gila yang dialami segelintir "otak emas" AI di tahun 2024. Di balik layar, perusahaan seperti Meta berperang dengan cara tak lazim: merayu para jenius dengan tawaran yang bahkan membuat banker Wall Street terbelalak. Tapi apa sebenarnya yang dicari HRD dari kandidat langka ini? Dan pelajaran apa yang bisa dipetik pekerja biasa seperti kita?

Eksodus Diam-Diam yang Mengguncang Meta

Awal 2024 menjadi mimpi buruk bagi tim AI Meta. Dalam sekejap, puluhan insinyur kunci termasuk tim visi komputer beralih ke Google dan OpenAI. Angka 4,3% mungkin terlihat kecil, tapi di dunia AI di mana hanya ada 50-100 ahli sejati di seluruh dunia, setiap kepergian adalah pukulan telak. "Rasanya seperti kehilangan bintang NFL di tengah musim," keluh seorang manajer Meta yang enggan disebutkan namanya.

Ketidakmampuan untuk mempertahankan talenta ini mendorong Mark Zuckerberg, CEO Meta, untuk mengambil langkah drastis dengan secara pribadi mengirim email kepada para peneliti AI dari perusahaan saingan seperti Google dan OpenAI.
 Zuckerberg pun mengambil alih. Ia memerintahkan tim HR untuk mengumpulkan nama-nama peneliti top dari kompetitor, lalu secara personal mengirim email penawaran yang isinya membuat penerima harus memeriksa apakah ini scam atau tidak.

 

lonardo.ai
lonardo.ai

Seni Merayu Ala Silicon Valley

Penawaran yang diajukan Zuckerberg jauh melampaui ekspektasi tradisional, dengan kompensasi yang mencapai delapan digit, bahkan hingga $10 juta per tahun untuk beberapa peneliti. Uniknya, tawaran ini tidak disertai deskripsi pekerjaan spesifik, melainkan hanya pernyataan sederhana: "Kami menginginkan Anda" disertai angka yang bisa membeli sebuah mansion.

Tawaran Meta bukan sekadar gaji besar. Mereka membeli kebebasan kreatif:

  • "Kerjakan apa yang Anda mau, di tim mana pun yang Anda pilih" tanpa KPI formal

  • Bonus pendaftaran $100 juta untuk beberapa kandidat (dikonfirmasi Sam Altman dari OpenAI)

  • Akuisisi seluruh perusahaan seperti Scale AI senilai $15 miliar hanya untuk mendapatkan sang CEO, Alexandr Wang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun