Bayangkan menerima email dari Mark Zuckerberg di tengah malam. Isinya singkat: "Kami menginginkan Anda." Tak ada deskripsi pekerjaan, tak ada struktur tim hanya angka dengan delapan digit yang bisa membeli puluhan rumah mewah. Ini bukan skenario fiksi, melainkan realitas gila yang dialami segelintir "otak emas" AI di tahun 2024. Di balik layar, perusahaan seperti Meta berperang dengan cara tak lazim: merayu para jenius dengan tawaran yang bahkan membuat banker Wall Street terbelalak. Tapi apa sebenarnya yang dicari HRD dari kandidat langka ini? Dan pelajaran apa yang bisa dipetik pekerja biasa seperti kita?
Eksodus Diam-Diam yang Mengguncang Meta
Awal 2024 menjadi mimpi buruk bagi tim AI Meta. Dalam sekejap, puluhan insinyur kunci termasuk tim visi komputer beralih ke Google dan OpenAI. Angka 4,3% mungkin terlihat kecil, tapi di dunia AI di mana hanya ada 50-100 ahli sejati di seluruh dunia, setiap kepergian adalah pukulan telak. "Rasanya seperti kehilangan bintang NFL di tengah musim," keluh seorang manajer Meta yang enggan disebutkan namanya.
Ketidakmampuan untuk mempertahankan talenta ini mendorong Mark Zuckerberg, CEO Meta, untuk mengambil langkah drastis dengan secara pribadi mengirim email kepada para peneliti AI dari perusahaan saingan seperti Google dan OpenAI.
 Zuckerberg pun mengambil alih. Ia memerintahkan tim HR untuk mengumpulkan nama-nama peneliti top dari kompetitor, lalu secara personal mengirim email penawaran yang isinya membuat penerima harus memeriksa apakah ini scam atau tidak.
Â
Seni Merayu Ala Silicon Valley
Penawaran yang diajukan Zuckerberg jauh melampaui ekspektasi tradisional, dengan kompensasi yang mencapai delapan digit, bahkan hingga $10 juta per tahun untuk beberapa peneliti. Uniknya, tawaran ini tidak disertai deskripsi pekerjaan spesifik, melainkan hanya pernyataan sederhana: "Kami menginginkan Anda" disertai angka yang bisa membeli sebuah mansion.
Tawaran Meta bukan sekadar gaji besar. Mereka membeli kebebasan kreatif:
"Kerjakan apa yang Anda mau, di tim mana pun yang Anda pilih" tanpa KPI formal
Bonus pendaftaran $100 juta untuk beberapa kandidat (dikonfirmasi Sam Altman dari OpenAI)
Akuisisi seluruh perusahaan seperti Scale AI senilai $15 miliar hanya untuk mendapatkan sang CEO, Alexandr Wang