Karakteristik Media Baru dalam Berita Satu

Hadirnya teknologi yang semakin berkembang membuat media juga semakin kearah yang lebih digital. Apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata new media?

Melalui media baru atau new media, informasi yang disampaikan kepada masyarakat tentu akan lebih cepat terdengar, diketahui. Media baru dapat dipahami sebagai media yang saling terhubung satu dengan yang lain dan dapat berinteraksi dengan pembaca atau penonton dan juga dapat dilihat di berbagai bentuk komunikasi elektronik.

Salah satu contoh dari new media yang berkembang di Indonesia adalah portal-portal berita yang tidak hanya disiarkan melalui televisi melalui program berita. Melainkan, dengan banyaknya portal berita online maka persebaran informasi semakin cepat. 

Dahulu jika ingin mengetahui kabar terbaru harus menunggu satu hari untuk dapat membacanya di koran. Menurut Widodo (2020, h. 13) Selain itu, media baru juga memiliki enam karaktersitik yang terdiri dari: digital, interactivity, hypertextual, jaringan (global), virtual, simulated. 

Portal berita yang terdapat di Indonesia, salah satunya adalah beritasatu.com yang berada dibawah Berita Satu Media Holdings. Bukan hanya portal berita, namun Berita Satu Media Holdings juga mempunyai beberapa produk media lainnya, seperti surat kabar, majalah, situs online, saluran televisi, dan penyiaran. Situs berita BeritaSatu.com sudah beroperasi di dunia digital selama 10 tahun, dimulai dari bulan Mei 2010.

Selain portal berita, beritasatu.com juga mempunyai akun media sosial lain seperti youtube, twitter, instagram, yang nantinya akan menjangkau penonton lebih luas dan banyak, selain itu pembaca atau penonton bukan hanya terdiri dari satu generasi ataupun latar belakang.

• Enam Karakteristik Media Baru dalam BeritaSatu

Dalam portal berita beritasatu.com, tentu sudah memenuhi karakteristik media baru yang 

1. Digital. Dimana dalam karakteristik tersebut selain ada tulisan juga harus mengandung gambar, audio yang dijangkau melalui youtube dan juga lebih mudah diakses oleh masyarakat. Selain untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, adanya akun youtube juga dibuat karena terdapat tipe masyarakat yang lebih menyukai penyampaian berita melalui video daripada harus membaca portal berita.
2. interactivity, yang dimana audiens, penonton atau pembaca sudah lebih aktif dan dapat memberikan feedback terhadap artikel ataupun video yang diunggah oleh beritasatu.com. Feedback, masukn yang penonton berikan dapat dilihat melalui kolom komentar di akun youtube, twitter dan berbagai media sosial lainnya yang diharapkan dapat membawa perubahan bagi beritasatu.com melalui kritik ataupun saran yang diberikan.
3.  hypertextual. Portal berita online beritasatu.com sudah menerapkan karakteristik yang ketiga ini. Jika dilihat satu artikel berita, maka berita yang terkait informasi yang sama akan ada dalam satu artikel. Hal ini tentu memudahkan masyarakat dalam mencari informasi karena portal berita memberika referensi terkait yang nantinya akan memberikan informasi tambahan.

dokpri

         4.  jaringan (global). Informasi yang terdapat dalam portal tersebut juga bukan hanya berita politik, ekonomi namun juga terdapat rubrik              otomotif, hiburan, bola yang bersifat nasional, namun juga internasional. Sehingga cakupan pembaca, penonton dapat dijangkau lebih luas lagi. Penonton Indonesia dapat mengetahui berita internasional, penonton di luar Indonesia juga dapat mengetahui berita nasional di Indonesia.

dokpri

            5. virtual, dalam karakteristik ini media baru menyajikan informasi yang seolah-olah nyata, seperti adanya live streaming. Beritasatu.com menyediakan fitur live streaming agar penonton yang ingin menyaksikan siaran langsung tidak harus melihat dari televisi, namun dapat dijangkau dengan mudah hanya melalui smartphone. 

dokpri

              6. simulated yang dapat dipahami sebagai bagaimana media baru dapat menghadirkan realitas se-real mungkin dari aspek pengalaman. Karakteristik ini belum terlihat di beritasatu.com, karena penonton atau pembaca hanya dapat menyaksikan berita atau informasi yang didapatkan tanpa adanya realitas yang nyata di kehidupan para penonton melalui setiap tayangannya.