Mohon tunggu...
Maria NadyaRahayu
Maria NadyaRahayu Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makanan di Pesawat Hambar? Kok Bisa?

11 Januari 2019   13:56 Diperbarui: 11 Januari 2019   13:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa disini yang sudah pernah naik pesawat, pasti hampir semua orang sudah pernah menaiki alat transportasi udara ini ya. Entah untuk perjalanan ke dalam negeri atau bahkan keluar negeri.

Jika kita melakukan perjalanan ke luar negeri sudah dipastikan bahwa kita akan mendapat makanan, karena kita akan melakukan perjalanan yang jauh. Dan pernah gak sih kalian sadar kalo makanan yang kita makan di pesawat itu rasanya aneh?

Mengutip dari CNNIndonesia makanan yang kita makan di pesawat memang memiliki rasa dan bau berbeda.

Karena menurut penelitian rasa aneh pada makanan yang kita makan itu karena disebabkan oleh suhu yang dingin di pesawat, dan juga tekanan udara dalam kabin sehingga menurunkan kadar oksigen dalam tubuh sehingga indra penciuman kita menjadi melemah.

Dan jika dalam keadaan sedang berada di ketinggian , maka rasa yang ada pada garam dan gula akan menghilang sekitar 20-30%, dan itu menyebabkan rasa yang ada dalam makanan terasa hambar atau bahkan tidak ada rasanya sama sekali. 

Hal yang belum kita tahu sebelumnya ternyata suara bising pada pesawat juga mempengaruhi indra perasa kita. Karena indra pendengaran kita terhubung dengan indera penciuman, jika kita tidak dapat mencium makanan itu enak atau tidak maka kita juga tidak tau apakah makanan yang kita makan juga enak.


Jadi itu alesan kenapa makanan yang kita makan tersara hambar. Ternyata hal sepele buat hal yang penting juga ya. Kan kalo kita makan tapi gak ada rasanya kan gak enak ya hehe 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun