Mohon tunggu...
Maria Kristi
Maria Kristi Mohon Tunggu... Dokter - .

Ibu empat orang anak yang menggunakan Kompasiana untuk belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Pengelompokan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

5 Mei 2017   09:53 Diperbarui: 5 Mei 2017   10:33 2816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

KIPI programic error / kesalahan program

 

KIPI karena kesalahan program ini yang sangat dihindari sebab bisa dicegah. Contoh-contohnya antara lain: keadaan tidak steril (misal: pemakaian ulang alat suntik/jarum, sterilisasi tidak sempurna, vaksin/pelarut terkontaminasi, serta pemakaian sisa vaksin untuk beberapa sesi vaksinasi). Pada kondisi tidak steril ini dapat terjadi: abses (penumpukan sel-sel dan jaringan mati sehingga menjadi nanah/”bisul”) lokal di daerah suntikan, sepsis (infeksi menyeluruh yang berat), sindrom syok toksik, infeksi penyakit yang ditularkan lewat darah. Contoh lain dari kesalahan program adalah salah pemakaian pelarut vaksin, hal ini dapat menyebabkan vaksin tidak efektif, efek negatif obat (misalnya salah alih-alih melarutkan vaksin dalam pelarut vaksin malah melarutkannya dalam obat), bahkan kematian. Salah tempat penyuntikan, transportasi dan penyimpanan vaksin yang tidak benar, serta mengabaikan indikasi kontra merupakan contoh-contoh lain dalam KIPI programic error.

 

KIPI reaksi suntikan

 

KIPI jenis ini disebabkan oleh efek dari suntikan yang biasanya digunakan dalam proses pemberian vaksin. Dibedakan menjadi reaksi suntikan langsung dan tidak langsung. Contoh reaksi suntikan langsung adalah: rasa sakit, bengkak, dan kemerahan. Sedangkan contoh reaksi suntikan tidak langsung antara lain: rasa takut, napas tertahan, pernapasan sangat cepat, pusing, mual/muntah, kejang, bahkan pingsan.

 

KIPI kebetulan (koinsidens)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun