Mohon tunggu...
maria krista meliariadi
maria krista meliariadi Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya suka menyanyi, konten yang saya banyak lihat adalah gaya hidup, kuliner dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Me Time: Menemukan Diri di Tengah Riuhnya Kehidupan

6 Oktober 2025   15:20 Diperbarui: 6 Oktober 2025   15:18 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa hidup seperti mesin yang terus dipaksa bekerja tanpa henti? Atau seperti sedang ikut lomba lari maraton yang tak pernah ada garis finish-nya? Banyak dari kita terjebak dalam derasnya tuntutan pekerjaan, keluarga, pergaulan, bahkan tekanan dari diri sendiri untuk selalu “lebih baik” setiap saat.

Dengan banyak tuntutan itu kita kadang harus memaksa diri untuk memenuhi tuntutan tersebut, kita terbiasa berlari dari satu tugas ke tugas lain, menjejalkan agenda hingga penuh, seolah waktu luang adalah sesuatu yang salah. Akibatnya, perlahan kita kehilangan hubungan dengan diri sendiri. Tubuh terasa lelah, pikiran penuh tekanan, hati kosong. Ironisnya, ketika ada kesempatan untuk beristirahat, rasa bersalah justru muncul.

Padahal, anggapan bahwa produktivitas tanpa henti adalah kunci kesuksesan hanyalah mitos. Semakin kita memaksa diri, semakin jauh pula kita dari rasa bahagia dan produktif yang sesungguhnya. Di sinilah pentingnya me time, waktu yang sengaja kita sisihkan untuk diri sendiri. Bukan kemewahan, melainkan kebutuhan dasar agar kita bisa bernapas lega, mengisi ulang energi, dan kembali hadir dengan utuh.

Mengapa Me Time Begitu Penting?

Me time bukan sekadar bersantai. Tetapi Me time adalah cara sadar untuk menyeimbangkan tubuh dan pikiran. Saat kita terus berada di bawah tekanan, sistem saraf bekerja dalam mode “fight-or-flight”membanjiri tubuh dengan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Sebaliknya, ketika kita memberi ruang untuk istirahat, tubuh beralih ke mode “rest-and-digest” yang menenangkan, menurunkan detak jantung, dan memulihkan energi.

1. Menyegarkan Pikiran dan Mengurangi Stres

Hidup modern penuh dengan "kebisingan mental". Kita dibombardir dengan informasi dari media sosial, email, berita, dan percakapan. Otak kita terus-menerus bekerja, bahkan ketika kita tidur, memproses semua data ini. Kondisi ini menyebabkan apa yang disebut "decision fatigue", di mana kemampuan kita untuk membuat keputusan yang baik menurun karena terlalu banyak pilihan dan pertimbangan.

Dengan mengambil waktu untuk diri sendiri, kita memberi otak jeda yang sangat dibutuhkan. Ini adalah kesempatan untuk mematikan autopilot dan membiarkan pikiran bersantai. Melakukan aktivitas yang menenangkan seperti berjalan-jalan di alam, meditasi singkat, atau sekadar menatap langit-langit dapat secara signifikan menurunkan kadar kortisol, mengurangi kecemasan, dan mencegah kelelahan mental yang dapat berujung pada burnout yang parah.

2. Membantu Mengelola Emosi

Sering kali kita menekan rasa marah, sedih, atau frustrasi karena sibuk. Lama-lama emosi itu menumpuk dan bisa meledak di waktu yang salah. Me time memberi ruang aman untuk mengenali dan memproses perasaan. Menulis jurnal, misalnya, membantu kita memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan. Semakin kita mengenal diri, semakin bijak pula kita merespons situasi.

3. Memicu Kreativitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun