Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BUMN Bangun Jabar bak 10 Anak Panah yang Disatukan

20 Agustus 2017   12:20 Diperbarui: 21 Agustus 2017   20:21 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapapun tahu, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi diIndonesia  yang kaya sumber daya alamnya.  Tak kurang dari 56 aliran sungai dan 40 gunung mempersembahkan lahan yang subur bagi 47 juta jiwa yang tersebar di 27 kabupaten dan kota.

Sayang, kesuburan tanah di Jawa Barat tidak berkorelasi dengan kebahagiaan penduduknya. Berdasarkan  data Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional 2017,  Indeks Kebahagiaan Provinsi Jawa Barat ternyata hanya 69,58.  Menempati peringkat ke 29 dari 34 provinsi,  Indeks Kebahagiaan Jabar di bawah rata-rata provinsi di Indonesia.

Menanggapi data tersebut termasuk kenyataan bahwa Jabar merupakan  provinsi  dengan jumlah pengiriman TKI tertinggi, sejumlah pejabat yang bertanggung jawab yaitu Gubernur  Jabar, Ahmad Heryawan dan wakilnya, Deddy Mizwar serta Ketua DPRD, Ineu Purwadewi Sundari berkelit dan tidak mampu memberikan jawaban memuaskan.

Mungkin alasan- alasan inilah yang menyebabkan beberapa BUMN menyalurkan kegiatan tanggung jawab sosial atau  corporate social responsibility (CSR) nya ke provinsi Jabar.

Seperti yang dikatakan  Menteri BUMN Rini M. Soemarno pada kegiatan CSR Bersama (sumber) bahwa  ambisi NKRI menjadi Negara digdaya bisa terwujud karena Indonesia memiliki potensi besar dengan mengelaborasi kekayaan alam dan sumber daya manusia. Potensi ini harus dimanfaatkan dengan semangat "BUMN Hadir Untuk Negeri" sesuai  tema nasional peringatan HUT Kemerdekaan NKRI ke -- 72 yaitu "Indonesia Kerja Bersama".

Bertepatan dengan simbolisasi penyerahan hasil karya sejumlah BUMN yang telah bahu membahu  membangun negeri,  20 Kompasianer  diundang untuk menyaksikan pada tanggal 17Agustus 2017 di lapangan sepak bola Babakan, Tanara kawasan Perkebunan teh milik PTPN VIII, Desa Banjarsari, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.


kompasianer bersiap menuju lapangan upacara (dok Rizky C Saragih)
kompasianer bersiap menuju lapangan upacara (dok Rizky C Saragih)
Dimulai dengan upacara bendera yang dipimpin oleh inspektur upacara Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, berikut ini kegiatan yang telah didanai sejumlah BUMN:

Pendidikan

Bagaimana mungkin akan lahir anak bangsa yang cemerlang kualitasnya jika sarana dan prasarana tidak memungkinkan. Karena itu Bank Mandiri memberikan bantuan renovasi SDN Malabar 01 dan 03, pemberian seragam, sepatu sekolah serta renovasi tribun lapangan sepak bola.

Bantuan Bio Farma berupa beasiswa kepada 27  pelajar yang mengikuti Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Jawa Barat. SMN merupakan program pertukaran pelajar antar provinsi, pelajar terpilih dikirim untuk mengenal dan belajar mengenai provinsi lain selama seminggu  mengenai budaya, sosial serta ekonomi provinsi yang dikunjungi.

Sedangkan Perum Jasa Tirta II memberikan bantuan berupa pembangunan Taman Bacaan untuk masyarakat Desa Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta.

Kesehatan

500  vaksinasi Hepatitis B untuk masyarakat Desa Sukamanah dan Desa Banjarsari, Pangalengan, diberikan atas kerjasama PT Bank Mandiri (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan Perum Jasa Tirta II.

Keagamaan

Renovasi Masjid Al Hikmah Mandalawangi, Desa Sukamanah, Pangalengan yang diberikan oleh Dirut PT PN VIII, Bambang Murtioso.

Kompasianer bersama SMN di depan SD yang direnovasi (dok. Rizky C Saragih)
Kompasianer bersama SMN di depan SD yang direnovasi (dok. Rizky C Saragih)
Bedah rumah

Sejumlah BUMN merevitalisasi 724 rumah para veteran pejuang se-Jawa Barat. Dari jumlah itu Bank Mandiri membedah 150 rumah. Kompasianer mendapat kesempatan mengunjungi salah satu rumah, yaitu milik Taslim yang telah selesai direnovasi berkat kerja sama Bank Mandiri dan TNI AD, dalam hal ini Kodam III/Siliwangi. Rumah Taslim yang semula berbentuk panggung dan tak layak huni  telah berhasil direnovasi dalam waktu 10 hari saja.

Kepala Kodam III/Siliwangi menjelaskan bahwa di masa damai, sudah menjadi tugas TNI AD untuk mensejahterakan rakyat. Tidak sekedar membantu renovasi rumah tetapi mereka juga yang pertama kali terjun ke wilayah bencana alam, menjaga lingkungan seperti masalah sampah hingga kedaulatan pangan.

Hiburan

Apa artinya pembangunan jika penghuninya telah kehilangan senyum? Karena itu usai upacara bendera memperingati  HUT NKRI  ke -- 72, masyarakat Pangalengan seolah berpesta. Dimulai dari marching band, defile /arak-arakan yang mewakili tiap RW, hingga ribuan makanan gratis dari puluhan PKL seperti soto, kupat tahu dan batagor. Permainan khas HUT RI  seperti lomba panjat  pinang yang telah berubah menjadi panjat bambu, juga memeriahkan pesta.

Pencak silat dari Desa Sukamanah (dok.pri)
Pencak silat dari Desa Sukamanah (dok.pri)
Perbaikan infrastrukstur menjadi fokus penyaluran CSR Bank Mandiri. Seperti dikemukakan Eko Noviansyah, team leader Strategic Communication Bank Mandiri, jika pembenahan infrastuktur berhasil dilakukan maka diharapkan otomatis kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Penjelasan Eko selaras dengan pernyataan Menteri BUMN, Rini M. Sumarmo bahwa tujuan pendirian BUMN tidak hanya sekedar mengejar keuntungan tetapi juga turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan pada masyarakat.

Kepedulian dan wujud nyata perbaikan dan pembangunan untuk negeri tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi harus dilakukan bersama. Karena semangat persatuan tidak mudah dipatahkan, sesuai sila ketiga Pancasila dan adagium:

Sebatang anak panah mudah dipatahkan, tetapi tidak demikian dengan sepuluh anak panah yang disatukan--Kabarito Mitsuno

Nah, sumbangsih apa yang telah kita berikan untuk negeri kita tercinta, Indonesia?

simbolisasi penyerahan program CSR (dok Gapey Sandi)
simbolisasi penyerahan program CSR (dok Gapey Sandi)
Referensi: Pikiran Rakyat cetak 18 Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun