Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jakarta Lautan Sampah

23 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 23 Maret 2023   10:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Memandang birunya laut bisa jadi cara healing murah meriah di Jakarta. Cukup kunjungi pantai Ancol atau Pluit kamu bisa leluasa 'bengong' di depan laut sembari mendengar bisikan lembut ombak menghantam bebatuan. Gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun! 

Saya mencoba healing tipis-tipis di salah satu mall di Pluit. Pengennya sih bisa nyantai duduk-duduk di tepi laut, tapi yang saya rasakan malah bau menyengat ditambah banyaknya sampah di pinggiran laut. Sampahnya didominasi sampah plastik dan kemasan makanan. Padahal udah ada larangan 'dilarang membuang sampah ke laut' lho. Ini bikin saya ilfeel banget. 

Saya mikir, gimana soal program kebersihan yang dicanangkan gubernurnya ya? Apa bener sudah dijalanin? Karena saya lihat enggak ada satupun pihak pemerintah yang turun tangan bersihin sampah-sampah di lautan lho.  

Kalau begini terus gimana nasib ikan-ikan yang hidup di laut? Lebih jauh lagi, gimana pandangan wisatawan yang rela jauh-jauh berkunjung kesitu seperti saya misalnya. Apakah pemerintah gak pengen Jakarta dapet ulasan positif dari wisatawan? 

Emang sih, menjaga kebersihan lautan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah doank. Tapi saya rasa kalau rakyatnya sendiri yang bersihin, pasti banyak entar entar nya. Entar dulu saya mau nganter anak sekolah, entar dulu saya mau meeting sama client, entar ya saya beli alat-alatnya dulu dan seribu alasan lainnya. Jadi kapan donk bersih-bersih lautnya? 

Inisiatif dari masyarakat itu perlu, tapi koordinasi dari pemerintah setempat sangat diperlukan. Karena tanpa koordinasi pemerintah, kegiatan bersih-bersih lautnya jadi percuma. Si X bersihin sebelah sini pas weekend, tapi si B enggak. Sama aja bohong. 

Koordinasi pemerintah juga perlu biar kebersihannya menyeluruh, karena masyarakat yang ikut bisa disebar ke dalam beberapa tim per titik-titik kritis, bisa dipantau lewat drone juga hasilnya gimana. Kalo bukan pemerintah, siapa yang punya alat-alat sebanyak itu? Gak heran kalo banyak masyarakat beralasan gak punya alat. Ya iyalah, alatnya kan pasti banyak. Mantaunya pake drone lagi, harganya bisa jutaan. Lah penghasilannya aja lebih kecil daripada harga drone nya gimana mau beli atuh? 

Kalo pemerintah kan emang dikasih dana dari pusat buat ngurusin kebersihan. Harusnya kalo pemerintah bener-bener niat mewujudkan laut Jakarta bebas dari sampah, pemerintah bisa bikin program bersih-bersih laut secara rutin. 

Program ini harus melibatkan masyarakat sekitar juga, terutama masyarakat kampung nelayan di sekitar mall itu. Sembari melaksanakan program, pemerintah harus nanamin kesadaran kepada warga untuk buang sampah pada tempatnya, bukan di buang di laut gitu aja. Beritahu mereka akibat nyata yang bakal mereka rasakan kalau buang sampah sembarangan. Tunjukkan secara langsung, niscaya mereka pelan-pelan akan sadar. Betul gak?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun