Yang konfliknya mendorong perubahan sejarah. Sosiologi menurut Marx adalah alat untuk mengkritik ketidakadilan sosial dan memprediksi revolusi. Pendekatan ini melahirkan teori konflik,yang melihat masyarakat sebagai arena perebutan sumber daya daripada harmoni.Â
Dari definisi tersebut, tokoh tokoh ini meletakkan dasar sosiologi modern, dengan Comte menekankan positivisme, Durkheim fungsionalisme, Weber interpretasi, dan Marx konflik. Definisi mereka saling melengkapi dan membentuk keragaman perspektif dalam disiplin ini.Â
Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sosiologi bukan hanya teori abstrak; ia memiliki aplikasi praktis yang membantu kita membantu kita memahami dan menyelesaikan masalah sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapan dari definisi para tokoh dalam kehidupan sehari-hari:
1. Auguste Comte: Pendekatan Ilmiah untuk Reformasi Sosial Harian
Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah dengan praktis melalui observasi empiris, bukan bergantung pada mitos atau intuisi. Salah satu contoh penerapannya:
* Perencanaan Keluarga dan Komunitas: Saat menghadapi masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta, kita bisa terapkan "hukum sosial" Comte mengamati pola migrasi harian(misalnya jam pulang kantor) dan merancang solusi seperti jam kerja yang fleksibel. Pola ini mirip dengan reformasi sosial yang diimpikan oleh Auguste Comte, dimana data BPS tentang urbanisasi yang digunakan untuk kebijakan transportasi umum.
2. Emile Durkheim: Fakta Sosial untuk Mempertahankan Kohesi Harian
Penerapan yang dikemukakan oleh Durkheim berfokus pada bagaimana norma dan institusi memengaruhi perilaku manusia, mendorong solidaritas dalam rutinitas. Salah satu contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:
* Pendidikan dan Pembelajaran Sehari-Hari: Di sekolah, fakta sosial Durkheim seperti aturan disiplin (misalnya, jam belajar) menciptakan kohesi. Di Indonesia, program gotong royong di lingkungan masyarakat diterapkan untuk membersihkan lingkungan, mencegah isolasi sosial seperti yang Durkheim analisis dalam Suicide, dimana kurangnya ikatan sosial tingkatkan risiko depresi.Â
3. Max Weber: Interpretasi Makna Subjektif dalam Aksi Harian