Mohon tunggu...
Maria Fautngil
Maria Fautngil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tekad yang Kuat

8 Maret 2019   17:04 Diperbarui: 8 Maret 2019   17:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jihan merupakan anak perempuan yang lahir dari sebuah keluarga yang sederhana, aku anak ke -4 dari 7 bersaudara yang teridiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan.

Jihan  merupakan pribadi yang mandiri, keras kepala dan penyayang. Ia sangat  mencintai keluarga dan sahabat -- sahabatnya. Kehidupan keluarga Jihan  sangat sederhana namun orangtuanya dapat memberikan apa yang anak-anaknya  butuhkan untuk masa depan mereka. Jihan merupakan anak yang berprestasi dari kecil ia selalu berlajar agar bisa mencapai nilai tertinggi di kelas, dan hal tersebut dibuktikan dengan keadaan jihan sekarang yang memperoleh beasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Kejuruan di Jakarta.

Tumbuh  di tengah keluarga yang memiliki anggota keluarganya banyak dan dimana bukan hanya kepentingan satu orang saja yang diperhatikan tapi masih ada kebutuhan 6 orang lainnya yang menjadi tanggungjawab orangtua. Oleh karena itu  Jihan menjadi pribadi yang dewasa dan  tertutup,  dia tak pandai mengungkapkan  perasaan sedih  karena kehidupan yang jihan lewati bukan lah hal yang bisa dihadapi oleh anak- anak  lainnya.

Ayah Jihan merupakan seorang yang tegas, penyayang dan berpegang teguh pada adat istiadat dan ayah Jihan memberikan didikan yang keras, kalau anak salah harus dipukul dan Ayah Jihan selau berpegang teguh pada prinsipnya tersebut dan terus berlanjut hingga sekarang. Hal itu dilihat dari kebiasaan yang dilakukan oleh Jihan sendiri kekita sedang dirumah tidak boleh bermain kerumah temandan misalnya kalo mau main ke tetangga saja tidak boleh lebih dari 10 menit dan kalau ketahuan maka akan dipukul menggunakan sapu atau benda padat lainnya hal ini yang sering menjadi ketakukan tersendiri.  

Ketika Jihan memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah  Kejuruan Pariwisata pada saat itu Pihak sekolah menawarkan Bantuan atau sejenis Beasiswa dengan syarat siswa-siswi tersebut harus dan wajib mengikuti berbagai kegiatan di sekolah. Karena cintanya kepada orangtua  Jihan maka dia mengambil kesempatan tersebut tanpa meminta persetujuan dari orangtua karena Jihan tahu bahwa orangtua terlebih ayahnya akan sangat tidak setuju, karena ketika mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah maka Jihan akan pulang ke rumah di waktu malam hari dan hal itu paling di benci oleh Ayahnya Jihan. Tapi karena sikap keras kepalanya maka ia mengambil beasiswa tersebut.

Seiring berjalannya waktu Jihan banyak hal yang terjadi dalam hidup Jihan. Ia lebih sering dipukul ketika pulang telat dan masih banyak kejadian yang dialami Jihan hingga yang paling parah ialah baju sekolahnya di bakar. Namun hal itu tak pernah mematahkan semangat Jihan untuk tetap sekolah. Namun karena sikap Ayah  Jihan tersebut dia  sempat membenci ayahnya karena sekecil apapun kesalahan yang dilakukan hukumannya harus dengan kekerasan sehingga dia selalu membenci Ayah namun perlahan -- lahan rasa benci itu menjadi cinta karena selama Jihan sadar sikap ayahnya tersebut merupakan cinta ayahnya kepada dia. 

Hal yang paling bahagia bagi  seorang anak ialah ketika orangtuanya membanggakan dan mendukung setiap usaha kerja keras dan mimpi dari anak tersebut. Hal itu yang dirasakan Jihan ketika ia berada di Kelas XII SMK Pariwisata dan mengikuti Ujian Nasional dan tampil di depan umum hal itu menyentuh hati Ayahnya sehingga pada saat itu ayahnya menangis dan mengatakan bahwa dia bangga terhadap putrinya itu merupakan Kenangan yang tak akan pernah dilupakan dalam hidup Jihan.  Dan ketika memperoleh hasil kelulusan pun Jihan berada pada posisi pertama dengan Jumlah nilai tertinggi.

Setelah itu berbekal prestasi yang telah diperoleh Jihan mengikuti tes beasiswa di Ibu Kota dan berkat semangat dan tekad yang besar Jihan Mendapatkan Beasiswanya dan melanjutkan pendidikannya di Ibu Kota.  Kini  4 tahun telah Jihan lewati,merantau jauh dari keluarga, sahabat-sahabatnya, akhirnya  mimpi dan cita-citanya  tercapai kuliah dengan beasiswa yang dicapai dan bahkan telah mendapat pekerjaan sebelum wisuda di salah satu  perusahaan travel terbesar di Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun