Selain bekerja dengan korban dan pelaku perundungan, program anti-bullying juga perlu membangun keberanian pengamat dan membentuk nilai pro-empati dan kebaikan.
Guru, orang tua dan komunitas perlu menyiapkan diri untuk memfasilitasi belajar empati, rasa bersalah dan welas asih bagi anak dan remaja kita agar menjadi manusia yang tidak melakukan kekerasan pada orang lain.
***
Referensi:
American Psychological Association (2013). What makes kids care? Teaching gentleness in a violent world. From here
Australian Human rights Commission (2012) What you can do to stop bullies - Be a supportive by stander. From here
Farrington, D. P., & Ttofi, M. M. (2009). School‐based programs to reduce bullying and victimization. Campbell systematic reviews, 5(1), i-148.
Jacobson, S. (2011). Understanding violence: what causes it and how should you respond? From here
Penulis
Margaretha
Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Artikel ini juga dipublikasikan di www.psikologiforensik.com yang di kelola pribadi oleh penulis.