Mohon tunggu...
Ghulam Asrofi Buntoro
Ghulam Asrofi Buntoro Mohon Tunggu... -

Logic, Realistic & Manualistis

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Syariah = Bank Biasa (Bunga)

20 November 2010   00:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mendengar kata syariah pasti orang sudah terkesan dengan agama islam atau ajaran islami, karena memang itu berasal dari bahasa arab dan sudah sering kita mendengar, Syariah = syari' (perintah yang hukumnya wajib mutlak tidak bisa ditawar lagi ) kalau diIslam perintah-perintah yang wajib misalnya, sahadat, shalat dan sebagainya (rukun islam), barang siapa yang tidak menjalankan atau melanggar syari'  ini pasti akan mendapat dosa, karena merupakan kewajiban kita bila memeluk agama islam.


Saya yakin itu yang mendasari bank itu mengeluarkan produk bank syariat, karena tidak ingin melanggar syariat-syariat islam dalam transaksi perbankkannya, entah pada prakteknya tetap saja masih melanggar syariat, karena setahu saya bank syariat masih memeberikan bunga, walau lebih kecil dari bank biasa, jadi saya anggap Bank Syariah = Bank Biasa (Bunga) tidak ada bedannya, mendengar dari orang terdekat saya, bahwa bank syariat masih mendapat bunga bila menabung disana.


Intinya masih sama antara Bank Syariah dan Bank Biasa karena tetap menggunakan bunga untuk menarik nasabah, walau masih banyak cara-cara lain bank syariat dalam menarik nasabah-nasabahnya, melalui iklan atau promo-promo dan produk-produk bank syariat misalnya : tabungan umroh dan haji, pasti semua orang akan banyak yang menabung bila untuk haji. Orang-orang indonesia yang bergama islam kan masih pengen sekali menunaikan ibadah haji, jadi pantas kalau jama'ah haji dari Indonesia paling banyak dari seluruh dunia. itu juga jadi alasan untuk membuka bank syariah.


Jadi Umat Islam yang banyak di Indonesia ini adalah faktor utama atau konsumen yang paling dicarai bisa dikatakan target utama dalam pemasaran bank syariah, mungkin kalau di Indonesia mayoritasnya bukan Islam saya tidak tahu lagi, membukus nama bank biasa menjadi bank syariah memang cara atau strategi yang sangat bagus dalam mempromosikan produk banknya, meskipun pada intinya tetap sama tidak ada perbedaan yang signifikan atau fundamental dari keduannya, intinya ingin mendapat untung yang sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya dari konsumen dalam hal ini nasabah bank syariah.


Tidak ada manusia yang sempurna, saya pun menyadari itu, tapi kalau kita tidak mau berusaha untuk menjadi yang sempurna itu namanya orang bodoh merugi dikemudian hari, belajar dari kegagalan lebih baik dari pada tidak mau mencoba, semoga ini didengar oleh para karyawan bank syariah, minimal sebagai bahan renungan kita bersama, semoga bank syariah mampu menyangga atau memikul beban berat dari  namanya hingga menjadi bank syariah yang sebenarnya. Amien


Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar-besarnya pasti banyak kata-kata saya yang menyinggung, ini semua hanya pengetahuan sedikit saya tentang bank syariah, semoga dapat jadi bahan instrospeksi bagi diri kita masing-masing, kekurangannya mohon ditambahi sendiri, kelebihannya pasti tidak ada. Terima Kasih.


http://twitter.com/marfio87


http://www.facebook.com/marfio.cahmanualistis


http://kompasiana.com/marfio87


http://marfio87.blogspot.com/2010/11/bank-syariah-bank-biasa-bunga.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun