Mohon tunggu...
Mardiana Fitri Hanifah
Mardiana Fitri Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Awali dengan bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emosi Prososial pada Manusia

4 Desember 2022   20:56 Diperbarui: 4 Desember 2022   21:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpati memiliki arti perasaan yang tidak harus di ekspresikan tetapi ada perlakuan uantuk mambantu dan muncul rasa iba atau kasihan. Contoh mengucapkan duka cita dan belasungkawa pada teman yang sedang berduka.

Ada lima tahapan perkembangan sifat perilaku prososial yang dirumuskan oleh seorang ahli yang bernama Nancy Eisenberg yaitu :

Tahap 1 : Berorientasi pada Kepentingan Pribadi

Pada tahap ini alasan seorang anak melakukan suatu kebaikan tidak semata-mata disebabkan oleh rasa kepedulian namun lebih pada menghindari konsekuensi negatif jika ia tidak berbuat baik seperti anak merapikan mainnya ketika selesai bermain agar tidak dimarahi oleh orang tuanya, perilaku prososial ini biasanya ditemukan pada anak pra sekolah.

Tahap 2: Berorientasi Pada Kebutuhan

Pada tahap ini mulai dapat menunjukan kepeduliannya terhadap kebutuhan orang lain tapi tidak sejalan dengan kepentingan pribadi. Atau anak hanya sebatas merespon ketika ada prang lain yang mebutuhkan bantuan tanpa bisa mengungkapkan rasa simpati.

Tahap 3 : Berorientasi pada penilaian orang lain dan stereotip sebagai anak baik

Seorang anak yang berbuat baik anak beranggapan bahawa perbuatan baiknya dapat diterima oleh orang-orang disekelilingnya dan sekaligus di pandang sebagai anak yang baik. Seperti anak yang mengajukan diri untuk membantu guru membersihkan papan tulis setelah selesai pelajaran.

Tahap 4 : tahap ini memiliki 2 tahap  yaitu

Tahap 4a Munculnya kemampuan teflektif dan empati, pada tahap ini perbuatan baik anak sudah kompleks dan perbuatan mereka sudah melibatkan rasa empati. Pada tahap ini banyak dijumpai pada anak sekolah dasar dan anak sekolah menengah. Seperti uang sangu yang tersisa didonasikan untuk korban bencana alam karena anak sudah mengerti dari perbuatannya dan membayangkan dirinya pada situasi tersebut.

Tahap 4b : Tahap transisi, pada tahap ini pengambilan keputusan menolong melakukan bayak pertimbangan yang panjang dan harus melibatkan nilai moral dan tanggung jawab sosial. Biasanya dijumpai pada anak sekolah menengah dan orang-orang dewasa. Contoh Menolak untk memberikan contekan kepada temannya saat  ujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun