Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penantian Panjang Honorer Sekolah

7 Mei 2021   06:48 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ramadhan sudah penghujung jalan, namun belum ada tanda-tanda Gaji akan diterima.

Beginilah nasib para honorer Sekolah,  menanti yang entah kapan pasti. Berharap akan menerima gaji, namun belum juga diterima.

Empat bulan sudah berlalu, hingga sudah di penghujung Ramadhan tetapi yang diharapkan belum juga diperoleh.

Entah kenapa setiap pergantian tahun selalu seperti ini. Inilah penderitaan Honorer Sekolah, dibalik pakaian yang bersih dan rapi mereka menyimpan kesedihan.

Bagaimana dengan mereka yang sudah puluhan tahun mengabdi untuk Bangsa ini, tetapi masih Honor? Tak dapat penulis membayangkan, cara mereka memenage keuangannya.

Demi melangsungkan hidup, sudah pasti toko sana sini tempat berhutang. Malu sudah kebal bagi mereka, jika tidak seperti itu bagaimana dapur bisa mengepul. Apalagi seorang Kepala Rumah Tangga, yang mempunyai tanggung jawab besar bagi keluarganya. Sudah tentu akan berjuang mencari rezeki lain.

Apalagi sebentar lagi Hari Kemenangan, semua orang sudah sibuk membuat kue, membeli beberapa potong baju untuk anak-anak, bahkan ada juga yang merenovasi rumah mereka.

Lantas, bagaimana dengan para Honorer? Apakah mereka melakukan hal yang sama? Belum tentu, karena tidak semua para Honorer Sekolah mempunyai pekerjaan sampingan, mereka hanya mengandalkan gaji dari Pemerintah.

Bagi mereka yang diwariskan kebun, mungkin tidak akan menghawatirkan akan gaji yang belum diterima. Tetapi tidak bagi mereka yang hanya mengandalkan gaji.

Memang saat penerimaan gaji selama empat bulan terasa banyak, tapi itu hanya singgah sesaat. Mereka segera melunaskan hutang-hutangnya, dan setelah itu pasti akan melakukan hal yang sama lagi. Gali lubang tutup lubang lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun