Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngabuburit di Balik Pandemi

4 Mei 2020   23:39 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang waktu berbuka tiba, kita sering mengisinya dengan berjalan santai  atau mengajak keluarga sekedar menghirup udara disore hari. 

Berbeda dengan anak - anak muda yang sengaja keluar rumah dengan kendaraan mereka masing-masing. Entah hanya sekedar keliling di jalanan raya atau kongkow-kongkow di tempat mereka mangkal.

Sejak kapan istilah "ngabuburit" itu melebarkan sayapnya hingga ke pelosok desa? 

Entahlah.....

Bahkan tak tau siapa pencetus istilah tersebut. Awal - awal mendengar kata ngabuburit itu agak aneh ditelinga saya. Sepintas didengar seperti  kurang sopan dengan kata tersebut, tapi lama kelamaan istilah itu membumi di Indonesia tercinta. Bak jamur yang tumbuh dikala hujan seperti musim saat ini.

Bagi kami masyarakat kampung,hanya mengenal kata "jjs atau jalan-jalan sore".               Ya jjs mengendarai roda dua atau empat bagi mereka yang memilikinya, keluar rumah bersama teman atau keluarga,hanya sekedar untuk cuci mata dan akhirnya bisa mengundang dosa. Kenapa?karena tanpa kita sadari, saat menikmati indahnya sore hari, berbagai macam rupa dan model orang-orang diluar rumah yang dijumpai. Secara tak langsung hati bergumam, entah memuji atau mengumpat ketika hampir bertabrakan dengan orang lain dan bisa juga saat melihat hal- hal aneh saat di jalanan.

Astagfirullahaladzim, lidah yang tak bertulang terlalu ringan untuk mengumpat orang lain. Suara hati yang berbisik mengucapkan kejelekan orang lain. Itulah sifat manusia, mencoba untuk menahan nafsu tapi bisa kalah dengan rayuan maut yang menggoda iman. Karena itu naluriah insan bumi yang semakin tua ini. Hal itu bisa terjadi kala ngabuburit diluar rumah. 

Berbanding balik dengan keadaan saat ini, jalanan tak seramai seperti Ramadhan  ditahun sebelumnya. Tempat biasa kongkow anak  - anak muda sepi, hanya suara daun - daun yang gemerisik tertiup angin. Mungkin mereka  lebih memilih dirumah aja,yang dianjurkan oleh pemerintah. Santai dirumah sambil memegang gadget masing-masing, entah game online , atau membuka situs - situs yang berbau rohaniah, atau juga sekedar membuka snap medsos.

Banyak juga diantara kita menikmati ngaburit bersama keluarga dirumah, ada yang mengisinya dengan membaca Al Qur'an kemudian yang lainya menyimak bacaanya, ada juga mengajak keluarga untuk bermain bulutangkis, berkebun,atau hanya sekedar bercengkerama sambil menceritakan pengalaman pribadi masing-masing. Mungkin inilah hikmah dibalik pandemi, tak ada lagi ngabuburit yang ada hanya mengisi waktu dengan hal  - hal yang positif bersama keluarga. Ramadhan tahun ini mengajarkan kita untuk ngabuburit dengan perbanyak ibadah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun