Mohon tunggu...
Marco Winata
Marco Winata Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Saya adalah Mahasiwa Universitas Pelita Harapan, jurusan Ilmu Komunikasi, angkatan Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Terramori : Workshop Miniatur Ekosistem yang Menghidupkan Kreativitas

13 Maret 2025   19:36 Diperbarui: 13 Maret 2025   19:36 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dennis dan Valen, dua pendiri Terramori, berpose dengan hasil kreasi terarium mereka di dalam workshop yang bernuansa hijau dan alami. 

Di tengah hiruk-pikuk kota, hadir sebuah ruang kecil yang membawa ketenangan melalui seni menata alam dalam wadah kaca. Terramori, workshop terarium yang berlokasi di Tangerang, menjadi tempat bagi banyak orang untuk berkreasi dan merasakan pengalaman unik dalam menciptakan miniatur ekosistem. Tidak hanya sekadar menyusun tanaman dalam botol, tetapi juga mengeksplorasi seni, kreativitas, dan bahkan menemukan ketenangan batin.

Awal Mula: Dari Proyek Kuliah Menjadi Bisnis Nyata

Terramori didirikan oleh dua orang founder, Dennis dan Valen. Salah satu di antaranya, Dennis, adalah mahasiswa jurusan Business Creation di Binus Alam Sutera. Ide bisnis ini bermula dari ketertarikannya menonton video-video tentang terarium di YouTube. Seiring waktu, ketika ia harus mengerjakan proyek kampus, ia melihat peluang yang belum banyak dijamah di Indonesia: workshop terarium.

Berbeda dengan sekadar menjual terarium yang sudah jadi, Dennis ingin menciptakan konsep di mana pelanggan tidak hanya membeli, tetapi juga mengalami langsung proses pembuatannya. Dengan konsep ini, Terramori menjadi first mover dalam industri workshop terarium di Indonesia. Bisnis ini mulai beroperasi pada April 2024, dan dalam waktu kurang dari setahun, telah berhasil menarik banyak pelanggan dari berbagai latar belakang.

Workshop yang Menghadirkan Pengalaman Unik

Lebih dari sekadar bisnis, Terramori menawarkan pengalaman kreatif yang unik. Workshop ini dirancang agar peserta dapat belajar langsung cara membuat terarium dengan berbagai elemen alami seperti tanaman kecil, tanah, batuan hias, dan dekorasi mini. Dengan bimbingan dari Dennis dan tim, setiap peserta bisa menciptakan desain yang unik sesuai dengan selera masing-masing.

Dalam sesi workshop, pelanggan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga menemukan momen relaksasi. "Kami ingin memberikan experience kepada pelanggan, agar mereka tidak hanya memiliki terarium, tetapi juga menikmati proses pembuatannya," ujar Dennis saat diwawancarai. Seni menata alam dalam wadah kaca ini memiliki efek terapi, di mana banyak pelanggan merasa lebih tenang dan rileks setelah mengikuti workshop.

Tantangan dalam Mengelola Bisnis Berbasis Pengalaman

Meskipun terlihat menyenangkan, menjalankan bisnis berbasis pengalaman memiliki tantangan tersendiri. Salah satu yang terbesar adalah mengelola ekspektasi pelanggan. Tidak semua permintaan bisa dipenuhi, dan terkadang pelanggan memiliki ide-ide yang sulit diwujudkan. "Kadang ada pelanggan yang ingin desain tertentu, tetapi setelah mereka mencoba sendiri, mereka sadar bahwa permintaan tersebut sulit diwujudkan karena faktor teknis," jelas Dennis.

Selain itu, berinteraksi langsung dengan pelanggan menjadi tantangan lain. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda---ada yang sangat antusias, ada yang banyak permintaan, bahkan ada yang rewel. Namun, Dennis menganggap hal ini sebagai bagian dari pengalaman yang memperkaya wawasannya.

Kerjasama dengan platform Klook juga membawa tantangan baru, yaitu menghadapi pelanggan asing yang datang untuk mengikuti workshop. Dennis harus menyampaikan materi dalam bahasa Inggris, yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengajar sekaligus memastikan pengalaman pelanggan tetap maksimal.

Setiap Sesi Workshop Membawa Cerita Unik

Salah satu hal yang membuat Dennis dan tim tetap semangat menjalankan Terramori adalah beragamnya pelanggan yang datang. Mulai dari dokter, pengusaha, pengacara, wisatawan asing, hingga orang-orang yang sekadar ingin mencoba pengalaman baru.

"Setiap sesi workshop membawa cerita unik. Banyak yang datang ke sini bukan hanya untuk belajar membuat terarium, tetapi juga untuk melepas stres dan mencari aktivitas yang menenangkan," katanya. Dari setiap percakapan dengan pelanggan, Dennis merasa mendapatkan banyak insight dan pengalaman baru.

Tidak hanya dari pelanggan, Terramori juga terus berinovasi dalam desain dan konsepnya. Mereka mengeksplorasi berbagai bentuk wadah, seperti fish bowl, egg terrarium, dan model-model baru lainnya. Setiap inovasi ini tidak hanya membuat bisnis berkembang, tetapi juga memberi rasa bangga bagi para founder karena mereka bisa menuangkan ide-ide kreatif mereka ke dalam bisnis.

Harapan ke Depan: Membawa Terramori ke Level Berikutnya

Bagi Dennis, Terramori bukan sekadar proyek kuliah, tetapi sebuah bisnis yang ingin ia kembangkan dalam jangka panjang. Ia memiliki ambisi besar untuk membawa Terramori ke level berikutnya. Salah satu rencananya adalah memperluas bisnis ke Jakarta, karena ia melihat potensi pasar yang lebih besar di sana. "Kami ingin melihat sejauh mana Terramori bisa berkembang dan membawa kami ke arah mana di masa depan," ujarnya.

Dennis juga berharap bisa menghadirkan lebih banyak konsep baru, menjangkau lebih banyak orang, dan menjadikan Terramori sebagai brand yang dikenal luas di industri kreatif Indonesia. Dengan semakin banyaknya orang yang mencari kegiatan yang menenangkan dan penuh makna, Terramori memiliki peluang besar untuk terus berkembang.

Menata Alam, Menata Ketenangan

Di dalam wadah kaca kecil, pelanggan tidak hanya merangkai tanaman, tetapi juga merangkai pengalaman dan cerita mereka sendiri. Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk seni. Bagi yang lain, ini adalah cara untuk beristirahat dari kesibukan dan menikmati momen ketenangan.

Dengan visi yang jelas dan semangat untuk terus berkembang, Terramori siap membawa lebih banyak orang ke dalam dunia miniatur ekosistem yang menawan. Tidak hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebuah perjalanan kreatif yang memberikan makna bagi setiap orang yang mengikutinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun