Selain memiliki data calon mahasiswa, kampus juga memiliki data mahasiswa angkatan sebelumnya. Kondisi yang sering terjadi di awal tahun ajaran adalah input KRS, hal ini bisa dimanfaatkan juga untuk mendeteksi berapa banyak mahasiswa lama yang belum divaksin.
Kenyataannya beberapa teman sesama mahasiswa mengaku bahwa vaksinasi gratis yang sudah dilakukan lebih menyasar masyarakat umum, jarang ada yang khusus untuk mahasiswa kampus tersebut.
Beberapa bahkan kesulitan mendapatkan dosis sekalipun memiliki KTM karena dosis yang habis atau terlambat mendaftar, padahal status mereka mahasiswa yang masih aktif di semester berjalan.
Kampus Memiliki Fasyankes
Sekalipun tidak semua kampus misalnya di Yogyakarta memiliki Fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) seperti poliklonik atau rumah sakit akademik, namun beberapa kampus punya layanan tersebut.
Fasilitas ini bisa diberdayakan untuk melakukan vaksinasi bagi mahasiswa, juga mahasiswa kampus lain yang berdekatan.
Layanan poliklinik memiliki tenaga medis yang sudah terlatih untuk melakukan pengecekan kesehatan, bahkan memiliki dokter umum untuk melayani civitas kampus.
Koordinasi antar kampus yang berdekatan rasa-rasanya bisa dilakukan minimal untuk menambah jumlah penerima vaksin dari unsur mahasiswa dan calon mahasiswa baru sehingga target booster secara nasional dapat dikejar.
Kampus Punya Organisasi Kemahasiswaan
Sebagai organisasi kemahasiswaan, proses perekrutan sering dilakukan sesuai dinamika dan aturan organiasi.
Organisasi kemahasiswaan baik di tingkat universitas sampai program studi merupakan wadah dimana mahasiswa belajar mengasah softskill dan umumnya dalam proses perekrutan ada persyaratan tertentu.