Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Dosen

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ritual Adat Masu Minta; Sebuah Makna dan Kedudukan Perempuan

9 April 2022   21:59 Diperbarui: 12 Juni 2022   23:03 3722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ritual Masu Minta/Dokpri/Sumber: Erwin Besitimur

Kedua, sebagai anak dara, perempuan yang akan dilamar memiliki nilai dan kedudukan yang tinggi sebab didandani dan diberi pakaian adat lengkap dengan asesoris adat. Hal ini juga dapat diartikan bahwa perempuan itu sangat berharga.

Ketiga, pemberian mahar, berupa barang-barang adat dalam lamaran adalah kewajiban yang harus dipenuhi calon pengantin laki-laki untuk mendapatkan persetujuan dari pihak calon pengantin perempuan tapi bukan berarti pihak perempuan itu banyak menuntut tetapi sudut pandang yang dilihat dari pemberian ini adalah menunjukkan keseriusan dan tanggungjawab calon pengantin laki-laki untuk melamar pujaan hatinya selain itu hal ini juga berarti bahwa posisi pihak pengantin perempuan sangat dihormati dan dihargai oleh pihak pengantin laki-laki.

Keempat, saudara laki-laki dari ibu calon pengantin perempuan, dan peran ibu calon pengantin perempuan dalam kamar saat mendampingi menunjukkan bahwa perempuan mempunyai tempat penting dalam adat masyarakat Tanimbar dan beberapa suku lain di Indonesia. 

Ibu dan saudara laki-lakinya (Om atau Paman) adalah penanggungjawab penuh dalam prosesi lamaran.

Dengan demikian budaya yang membuat Indonesia kaya sebaiknya tetap dilestarikan, sebab dengan kemajuan zaman, dan perkembangan teknologi yang pesat, dikhawatirkan terjadi pergeseran budaya sehingga kedepan ancaman kepunahan kebudayaan dapat menjadi kenyataan.

Referensi :

Suatu Ritual Adat Masuk Minta di Tanimbar Provinsi Maluku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun