Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Si Ungu dari Larat yang Menawan

23 September 2020   23:53 Diperbarui: 24 September 2020   00:04 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggrek Larat/Sumber : alamendah.org

Kalau berkunjung ke Jogjakarta, dan dalam perjalanan ke arah bandara Adisutjipto, ada pasar Sambilegi di sebelah kiri jalan setelah lampu merah perempatan ringroad-jalan solo, di depan pasar tersebut sering ada mobil pickup yang biasanya menjajakan beragam tanaman hias. Kelihatannya apik gitu, saat sang penjual menyusun berbagai macam warna bunga menjadi pola warna yang sedap dipandang mata.

Anyway bicara masalah tanaman hias, beberapa hanya menyukai tanaman hias tanpa bunga, ada juga yang menyukai tanaman hias berbunga atau menyukai keduanya untuk koleksi mereka. 

Salah satu tanaman hias berbunga yang menjadi favorit saya itu bunga anggrek. Alasannya sih karena kecantikan warna dari bunga tanaman hias ini. 

Warnanya yang cerah, kemudain  pola warna yang bisa direkayasa oleh ahli genetika tanaman sedemikian sehingga warna dan bentuk mahkota bunga itu unik.

Kali ini saya ingin membagikan pengalaman ketika memelihara dan merawat bunga anggrek yang menurut beberapa literatur itu langka. 

Untungnya dengan kecanggihan ilmu dan teknologi masalah ini bisa diatasi sehingga kata langka ini tidak memberi kesan seram. Sebab dengan bioteknologi jenis anggrek ini bisa diperbanyak secara in vitro.

Anggrek itu adalah anggrek larat, atau bahasa daerah disebut bunga lelemuku. Kecantikan bunga ini ada pada warnanya yang cerah dari ungu pekat sampai ungu pucat. Karena jenis ini terdapat banyak di tempat saya sehingga menjadi incaran para pemburu bunga. 

Sebagai tanaman yang hidupnya epifit, sudah tentu cara memelihara dan merawatnya cukup berbeda dari tanaman hias lainnya. Setidaknya ada dua hal dari pengalaman memelihara dan merawat anggrek larat ini. Penjelasannya sebagai berikut

media tanam arang kayu/sumber : hjiao.com
media tanam arang kayu/sumber : hjiao.com

Penyiapan Media Tanam

Umumnya anggrek ini hanya diikat pada sabut kelapa dan dibiarkan begitu saja, atau diikat pada batang-batang kayu. Namun karena hanya dibiarkan begitu saja, bisa membuat perakaran tanaman menjadi terlalu lembab apalagi musim hujan, kasihan juga kalau begitu terus, bisa menjadi tempat paling nyaman untuk perkembangan jamur atau mikroorganisme patogen tanaman.

Alih-alih ingin menikmati keindahan tanaman, malah keburu sakit tanamannya. Sehingga yang saya lakukan adalah membuka sabut kelapa tadi, kemudian melepaskan satu-satu tanaman anggreknya, kemudian dikering anginkan sementara.

Sebagai media tanamnya, saya mencari serbuk kayu, dan beberapa tempurung kelapa kemudian saya jadikan arang. Keunggulan arang jika dibanding media tanam lain itu terletak pada beberapa sifatnya, misal sebagai buffer atau penyangga.

Maksudnya begini, dalam merawat tanaman sudah pasti ada pemberian nutrisi. Nah nutrisi tanaman umumnya N, P, K dan unsur makro lainnya, selain itu ada juga unsur mikro dan esensial misal B, Cu, Mn, Si dan lainnya yang memang bisa menjadi racun bagi tanaman jika berlebihan. Fungsi penyangga dari arang inilah yang diharapkan menyelamatkan tanaman hias kita.

Selain itu arang yang dijadikan media tanam sangat cocok untuk menyimpan air, sehingga air bisa dihemat. Sekalipun demikian, arang mampu menjaga kelembaban perakaran tanaman dalam hal ini anggrek, sehingga bisa menekan pertumbuhan patogen yang merugikan anggrek sendiri.

Sedangkan untuk wadah media, yang digunakan adalah botol platik bekas wadah minuman yang sengaja tidak diberi warna. Sehingga perakaran tanaman bisa dicek kalau-kalau ada akar yang busuk, bisa segera dilepaskan sehingga tidak merusak jaringan akar yang lainnya.

Karena pot yang ringan, beberapa batu kerikil yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran pot dimasukan sebagai pemberat sekaligus harapannya akar tanaman mempunyai "pegangan" agar bisa menancap dengan baik.

Setelah pot, kerikil dan media tanamnya sudah siap, anggrek ini dimasukan ke dalamnya. Selanjutnya pot tadi tinggal digantung saja.

anggrek larat/Sumber: cyberspaceandtime.com
anggrek larat/Sumber: cyberspaceandtime.com

Perawatan

Untuk perawatannya memang disiram hanya tidak terlalu sering, penyiramannya-pun hanya menggunakan air bekas cucian beras pada pagi hari, ya dimaklumi karena tidak adanya toko-toko pertanian di tempat saya sehingga pupuk-pun tidak digunakan, jadi nutrisi tanaman didapat dari air bekas cucian beras tadi.

Untuk awal pemidahan anggrek ini dari sabut kelapa ke media barunya memang pas awal daun menguning dan gugur, cuma saya pikir, itu mungkin sifat alami makhluk hidup yang sementara menyesuaikan habitat barunya, karena memang di hutan, anggrek ini menumpang secara epifit pada tanaman-tanaman kayu lainnya sehingga sudah pasti membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

Jadi pada awal, nutrisinya disuplai dari pembusukan jaringan kayu secara alami pada habitat alaminya sehingga ketika ada habitat baru, normal mungkin menurut saya jika hal tersebut terjadi.

Sekarang tugas rawat dan pelihara jadi kesibukan Ibunda dan Ayah di rumah disela-sela tugas mereka masing-masing. Hitung-hitung biar tidak merasa sendiri saja karena ditinggal anak-anaknya lanjutin sekolah.

Mungkin itu sedikit cerita saya tentang pengalaman memelihara anggrek larat, si ungu yang menawan ini. Kalau ada hal baik dari cerita ini semoga bermanfaat, kalaupun masih "cacat" tulisannya, biarlah menjadi catatan bagi saya untuk terus belajar.

Burung Irian burung Cendrawasih

Cukup sekian dan terima kasih..

Salam hangat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun