Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lahir Baru di Tengah Pandemi

20 Agustus 2020   16:56 Diperbarui: 20 Agustus 2020   17:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kompas.com

Saat semua negara mengalami setting ulang inilah, peluang untuk menjadi mengejar ketertinggalan lanjutnya. Tapi sudahkah kita bersiap menyambut peluang yang disebut Presiden Joko Widodo tadi? Setidaknya langkah apa yang sudah kita lakukan? Sebagai rakyat, mari mulailah berbenah setidaknya dari hal kecil diantaranya

Disiplin
Dengan momentum kemerdekaan sudah saatnya kita menerapkan disiplin yang tinggi karena itulah jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia. Mulailah dengan disiplin menerapkan kenormalan baru dalam setiap aktivitas. 

Kita sudah memiliki etos dan semangat yang tinggi tetapi kedisiplinan dalam hal pelaksanaan kenormalan baru harus terus ditingkatkan, hindari keramaian dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun adalah hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memutus penyebaran pandemi. 

Cukup sulit memang karena bukan hal lumrah untuk kita, tetapi demi kemajuan bangsa belajarlah dengan mendisiplinkan diri, niscaya hal ini menjadi kebiasaan yang baik.

Tetap Berpengharapan
Pertumbuhan ekonomi yang turun, membuat banyak pekerja dirumahkan, ada yang di-PHK dan ada juga yang dipotong gajinya. Hal yang enggak enak untuk diterima, padahal biaya sekolah, biaya rumah tangga tidak berhenti, selalu ada keperluan yang harus dipenuhi sehingga rasa-rasanya kita hilang harapan. 

Kehilangan harapan membuat orang nekat untuk melakukan apa saja demi menyambung hidup. Padahal efek negatifnya menyebabkan kita kehilangan keluarga atau kehilangan nyawa dan menambah beban untuk orang-orang yang kita cintai. Ada yang dihakimi masa karena kedapatan mencuri, ada yang dipenjara karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan masih banyak hal lainnya. 

Bersyukurlah dengan apa yang kita punya, karena masih banyak orang yang keadaannya lebih memprihatinkan daripada kita. Gunakan saat ini untuk lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga misalnya, mencoba mencari sumber pemasukan yang baru dan halal, dan merefleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Pupuk Semangat Gotong-Royong
Beruntungnya kita, semangat gotong-royong sudah menjadi "bawaan lahir". Disaat ada yang mengalami kesusahan, hati kita tergerak untuk membantu meringankan beban mereka yang mengalami tekanan hidup. Terkadang bukan materi yang dibutuhkan tetapi semangat dan motivasi untuk sama-sama berjuang melewati cobaan hidup yang kita alami. 

Misalnya dengan mulai mengucapkan minta tolong, maaf dan terima kasih dalam kehidupan baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun dalam bersosialisai dengan tetangga. Dengan hal sederhana ini kita sudah membantu melukiskan senyum dan membuat orang merasa dihargai, mungkin saja tanpa kita sadari perbuatan kecil yang kita lakukan mampu membuat hari orang lain menjadi bermakna. 

Pada akhirnya, sikap positif sangat mempengaruhi diri sendiri dan orang lain. Ditengah situasi sekarang, hidup sudah tentu memiliki tekanan yang kadang sangat berat dihadapi. Tetapi tekanan berat itu akan terasa ringan jika dihadapi dengan sikap positif dari hal-hal kecil yang sudah disebutkan tadi. 

Jika dilakukan dengan konsisten mulai dari diri sendiri menerapkan disiplin,bergotong-royong, saling membantu, dan tetap berpengharapan, masalah apapun bisa dilewati. Kalau dahulu 75 tahun yang lalu kita mampu merubah sejarah bangsa, kitapun mampu bangkit kembali dan merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun