Teks Anekdot, Membuat Penonton Semangat dan Terhibur!

Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Gusdur ini merupakan presiden keempat di Indonesia yang memiliki gaya berpidato yang unik dan berbeda. Dimana, pada setiap pidatonya Gusdur selalu menyisipkan sebuah teks anekdot atau cerita pendek lucu, sehingga hal ini membuat pidato yang dibawakan Gusdur tidak membosankan, membangkitkan semangat, dan dapat menarik perhatian orang-orang.   

Apabila kalian kurang memahami mengenai apa itu teks anekdot. Teks anekdot merupakan sebuah teks yang berisi cerita atau kisah singkat yang unik lantaran mengandung lelucon atau unsur lucu. Biasanya teks anekdot ini akan digunakan untuk menghibur pembacanya, dan juga memberikan kritik terhadap suatu hal. 

Stuktur teks anekdot umunya terdiri dari Abstraksi, Orientasi, Krisis, Reaksi, dan Koda. Berikut adalah contoh untuk teks anekdot tentang Suap:  

Pada suatu hari, terdapat seorang pengusaha yang bernama Pak Suryo dan Menteri bernama Pak Eric yang saling janjian untuk bertemu satu sama lain di sebuah restoran untuk makan siang bersama dan saling berbincang mengenai suatu proyek.   

Pak Suryo : "Selamat siang pak Eric, bagaimana kabarnya pak?"  

Pak Eric : "Kabar saya baik pak Suryo."  

Pak Suryo : "Ada apa pak Eric tiba-tiba mengajak saya bertemu?"  

Pak Eric : "Tentu saja, saya bertemu bapak hari ini untuk meminta 'uang saku' atas dukungan yang saya berikan kepada proyek bapak."  

Pak Suryo pun merasa sedikit kebingungan dengan maksud dari ucapan yang ingin disampaikan oleh pak Eric. Hingga pak Suryo pun akhirnya memberi jawaban. 

Pak Suryo : "Maksud anda suap? Saya tidak mau memberikan hal seperti itu, bagaimana kalau saya berikan uang sebagai donasi untuk Yayasan anda pak?  

Pak Eric : "Sama sekali tidak masalah pak, saya suka dengan aksi dukungan sosial seperti itu."