Mohon tunggu...
Christopher M
Christopher M Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar SMA Kolese Loyola Semarang

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transplantasi Membuka Celah Lebar untuk Kanker!

8 Oktober 2019   22:52 Diperbarui: 8 Oktober 2019   22:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transplantasi membuka jalan untuk mutasi DNA dan perkembangan sel yang tidak terkontrol. (sumber: ibj.com)

Transplantasi menurut KBBI adalah pemindahan suatu jaringan dari suatu tempat ke tampat lain. Seperti contohnya transplantasi ginjal, transplantasi hati, dan oragn tubuh lainnya untuk penyembuhan atau dengan maskud lain.

            Transplantasi organ merupakan operasi untuk memindahkan organ yang sehat dari seseorang untuk ditransplantasikan ke orang lain yang organya bermasalah atau mengalami kerusakan. Transplantasi ini ditujukan agar nyawa orang penerima donor dapat terselamatkan.

            Transplantasi organ yang biasa dilakukan saat ini adalah organ ginjal, pankreas, liver, jantung, paru paru, dan usus halus. Terkadang transplantasi ganda juga dijalankan karena mungkin kondisi tubuh yang sudah parah dan tidak bisa menunggu lebih banyak waktu lagi. Namun apakah transplantasi sebetulnya aman? Apakah pendonor memiliki organ yang sehat dan cocok untuk digunakan oleh penerima? Apakah tidak ada kemungkinan mutasi DNA yang terjadi karena penghubungan benda asing yang mungkin tidak bisa terdeteksi oleh tubuh kita atau mungkin di anggap sebagai benda asing / musuh. (Samiadi, 2017)

            Yang menjadi pertanyaan di sini adalah, apakah transplantasi akan menjadi celah bagi kanker untuk menyebar?

            Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol dan akhirnya sel tersebut berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan bisa menyebabkan kematian.

            Kanker dikenal sebagai tumor, namun pada kenyataannya tidak semua tumor adalah kanker. Kanker adalah istilah umum dari semua jenis tumor ganas.   (Indonesia, 2019). Salah satu hal yang dapat menyebabkan kanker adalah perubahan genetik ataupun mutasi DNA di dalam sel.  (Noya, 2018)

            Menurut pendapat saya berdasarkan yang dikatakan Noya pada tahun 2018 bahwa transplantasi dapat menyebabkan kanker. Karena transplantasi tergantung pada kondisi penerima seperti kekebalan tubuh dan kecocokan pada organ tubuh penerima. Jika tidak menemukan kecocokan antara organ yang ditransplantasikan dapat terjadinya mutasi DNA bahkan sampai kematian pada anak (Etika, 2017).

            Di sini aku dapat menyatakan percaya pada Transplantasi yang memungkinkan terjadinya kanker karena banyak contoh konkrit yang sudah terjadi di beberapa negara di seluruh dunia. seperti contohnya seorang wanita 53 tahun mendonorkan organ tubuhnya sebelum meninggal karena terkena stroke. Namun tindakan tersebut membuat 4 dari penerima donor meninggal dunia dan 3 di antaranya meninggal karena terkena kanker Payudara. (Wisnuwardani, 2018)

            Dikatakan bahwa penerima donor akan memiliki resiko terhadap 32 jenis kanker. pada tahun 2010 lebih dari 28.000 organ yang di donorkan. Dan menurut penelitian yang dilakukan mereka semua memiliki resiko terbesar terhadap terjangkitnya kanker. Namun dari semua penerima donor, yang paling beresiko terkena kanker adalah penerima donor ginjal. (Engels, 2011).

            Disamping itu, ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa transplantasi dapat meningkatkan resiko terkena kanker kulit (HILARY A. ROBBINS, 2016) pada realitanya, kanker kulit yang paling sering di temukan adalah kanker squamosa cell carcinoma (SCC), basal cell carcinoma (BCC), melanoma dan merkel cell carcinoma (MCC). Ada beberapa jenis kanker kulit yang disebabkan jika melakukan transplantasi. 

            Para peneliti belum bisa memastikan mengapa transplantasi bisa menyebabkan atau memicu adanya kanker. namun dengan banyaknya bukti konkrit yang terjadi tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia, itu semakin meyakinkan saya bahwa kemungkinan terkena kanker karena transplantasi organ cukup besar. (HILARY A. ROBBINS, 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun