Mohon tunggu...
Marcella Valencia
Marcella Valencia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya

Saya adalah mahasiswa semester 2 dengan jenjang S1 Teknologi Hasil Perikanan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Batik pada Generasi Muda

6 Juli 2022   22:00 Diperbarui: 6 Juli 2022   22:52 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan batik di lingkungan kampus Universitas Airlangga/dokpri

Batik Indonesia sudah banyak memberikan prestasi yang mengharumkan nama negara Indonesia. Batik Indonesia sudah seharusnya menjadi warisan yang patut untuk dilestarikan karena batik Indonesia banyak membawa prestasi yang mengharumkan Indonesia. 

Tak heran jika batik Indonesia merupakan produk seni yang dibanggakan negara kita. Ada banyak alasan untuk bangga dengan batik Indonesia, salah satunya adalah memenangkan penghargaan produk baru terbaik di acara NY NOW 2018 yang diakui AS. Batik Indonesia layak untuk diakui di seluruh dunia. 

Pengakuan UNESCO merupakan salah satu pengakuan yang berasal dari luar. Batik diberikan pengakuan oleh UNESCO pada tahun 2009 karena dianggap sebagai kekayaan budaya nonbendawi dan dan lisan oleh UNESCO. 

Batik merupakan warisan budaya yang dapat mewakili keragaman budaya di Indonesia, hal ini berdasarkan pendapat dari UNESCO. Pencapaian ini telah meningkatkan persepsi budaya Indonesia di negara lain. Namun, seringkali orang Indonesia sendirilah yang selalu mengabaikan batik Indonesia.

Banyak jenis pakaian daerah, termasuk Batik, terabaikan di era globalisasi akibat adanya perkembangan zaman. Generasi muda di Indonesia seringkali menyukai bahkan menggunakan pakaian yang dipengaruhi oleh trend luar negeri. Sudah jelas dengan adanya hal ini akan membuat brand atau produk lokal menjadi kurang kompetitif di dalam pasar fashion. 

Tidak hanya itu saja, bahkan brand lokal yang bergerak pada bidang fashion juga kerap merintis dan menciptakan brand mereka menggunakan gaya outerwear, sehingga sangat jarang brand lokal menyentuh unsur budaya Indonesia. 

Hal ini tentunya akan menurunkan status batik sebagai komoditas produksi lokal di Indonesia akibat berkembangnya trend fashion global, dan juga akan mengubah status batik sebagai komoditas yang bernilai. 

Batik pada dasarnya adalah barang produksi lokal yang dapat disesuaikan dengan trend mode saat ini dan digunakan sebagai gaya busana modern. 

Di kancah internasional, beberapa negara telah mengakui prestasi luar biasa yang diraih batik Indonesia. Kegembiraan dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap budaya mereka akan berkurang seiring dengan semakin maraknya barang-barang asli di sana. Batik adalah barang produksi lokal Indonesia yang harus kita kenali dan lindungi, khususnya generasi muda.

Menumbuhkan semangat berpakaian merupakan hal yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa untuk melindungi batik sebagai budaya dan warisan negara Indonesia. Generasi muda sebagai bagian dari negara Indonesia harus menjadikan batik Indonesia sebagai pakaian untuk keperluan sehari-hari, seperti di kampus, di rumah dan di lingkungan. 

Dengan begitu, generasi muda semakin sadar bahwa batik tidak hanya bisa dikenakan oleh orang-orang berpengaruh di acara-acara formal, tetapi juga bisa dipadukan dengan trend mode saat ini. Selain itu, generasi muda dapat mengungkapkan serta menyampaikan pandangannya terhadap pesan dan nilai yang terkandung dalam batik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun