Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengukur Efektivitas Instruksi Rizieq, Tenggelamkan Banteng dan Parpol Lainnya

20 Juli 2018   13:55 Diperbarui: 20 Juli 2018   14:04 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam pandangan saya masuknya nama  ,pengacara Rizieq, Kapitra Ampera sebagai caleg PDIP merupakan pukulan juga untuk Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).
Selama ini telah terbentuk persepsi di masyarakat bahwa PA212 sangat berseberangan dengan partai yang didirikan Megawati itu.

Tentulah sebahagian pendukung Alumni itu akan heran juga, bagaimana mungkin  pengacara Imam Besar itu beralih arah menjadi pendukung parpol yang mendukung " si penista agama".

Seperti diketahui dalam proses pilkada DKI 2017 terjadi Aksi Aksi Bela Islam yang menuntut agar Ahok dipenjarakan karena Gubernur DKI itu telah mengeluarkan ucapan yang dinilai telah melakukan penistaan agama berkaitan dengan ucapan nya tentang Al Maidah 51.

Oleh karena Ahok belum dipenjarakan, digelarlah Aksi Aksi Bela Islam oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa - MUI( GNPF -MUI).Tokoh utama aksi ini adalah Habib Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembea Islam ( FPI) dan bertindak sebagai Kordinator ialah Ustadz Bachtiar Nasir. Harus diakui aksi ini cukup sukses karena pada 4 November 2016 dan pada 2 Desember 2016 aksi ini diikuti oleh jutaan orang. Dengan aksi tersebut popularitas Habib Rizieq semakin meningkat bahkan sebahagian ummat Islam telah menobatkannya sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia.

Dalam proses aksi aksi tersebut melalui berbagai orasinya sangat terlihat sikap Rizieq yang tidak senang dengan Jokowi. Aksi aksi tersebut juga telah membuat dikotomi ,adanya partai pembela Islam dan partai penista agama. Ukuran yang digunakan adalah dukungan parpol pada pilkada DKI. Partai yang mengusung dan mendukung Anies Baswedan - Sandiaga Uno dikategorikan partai pembela Islam yakni ,Gerindra ,PKS dan PAN ( pada putaran kedua ). Sedangkan partai pendukung dan pengusung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat di kategorikan sebagai partai pembela "si penista agama". Parpol tersebut adalah PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, PKB dan PPP (pada putaran kedua).

Walaupun pilkada DKI telah usai dan menempatkan Anies Baswedan - Sandiaga Uno sebagai pemimpin baru Jakarta, tetapi dikotomi partai pembela Islam dan partai pendukung "si penista agama" terus dihidupkan.

Alumni 212 kemudian juga mendirikan sejenis organisasi yang dinamakan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).

PA 212 ini kelihatannya ingin membangun sebuah entitas politik.Berbagai kegiatan terus digelar oleh Persaudaraan ini yang tujuannya mempertahankan soliditas partai yang dulu mengusung Anies-Sandiaga pada pilkada DKI.

Walaupun PA 212 ini menyebut dirinya  Persaudaraan ,tetapi dalam kenyataannya mereka telah masuk dalam kegiatan politik praktis.

Politisi senior,Amien Rais,Pendiri dan sekarang Ketua Dewan Kehormatan PAN terlihat aktip di organisasi ini dengan menduduki jabatan sebagai Penasehat PA 212.
Amien Rais juga ikut membuhul dikotomi parpol di negeri ini dengan menyebut adanya Partai Allah dan Partai Syetan. Menyimak pidato pendiri PAN itu, jelaslah yang dikategorikannya sebagai Partai Allah adalah Gerindra, PKS dan PAN, sedangkan yang masuk kategori Partai Syetan adalah, PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP.

Dari berbagai ucapan Amien ,terlihat  sikapnya yang dengan tegas menyatakan tidak menginginkan Jokowi dua priode.Bahkan dalam berbagai kesempatan, ia mengecam keras presiden petahana itu bahkan menyebutnya sebagai pembohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun