Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengacara Rizieq, Caleg PDIP dan Katakan "Saya Kafir, Saya Cebong?"

18 Juli 2018   18:23 Diperbarui: 18 Juli 2018   18:39 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 17 Juli 2018 pukul 00.00, semua parpol telah menyerahkan daftar calon  legislatifnya ke Komisi Pemilihan Umum. Dengan penyerahan daftar caleg itu, publik pun menjadi tahu nama nama yang diajukan parpol.

Banyak juga yang dianggap kejutan dengan nama nama yang diajukan itu dan untuk saya. Kejutan paling besar ialah didaptarkannya Kapitra Ampera sebagai caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan( PDIP). 

Seperti diketahui yang bersangkutan adalah pengacara Habib Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI). Seperti yang terlihat selama ini terutama ketika mencuatnya masalah penistaan agama oleh Ahok pada proses pencalonan Pilgub DKI, hubungan antara PDIP dan FPI ( Rizieq) berada pada titik nadir. Publik juga melihat hubungan yang tidak harmonis itu tidak hanya antara FPI dengan PDIP tetapi juga dengan pemerintahan Jokowi.

Berbagai kritik yang cukup tajam juga mengemuka dari Rizieq terhadap Jokowi dan aparatnya. Oleh karena Kapitra adalah pengacara Rizieq maka tidak salah kalau publik selalu mengaitkannya dengan Rizieq. Kelihatannya, Kapitra sudah memperhitungkan akan muncul reaksi dari sebahagian masyarakat berkaitan dengan terjunnya ia ke dunia politik praktis ini.

Dikutip dari detiknews,18/7/2018, Kapitra melontarkan kata-kata, "Kalau saya caleg PDIP, saya kafir, saya cebong?" Terhadap pertanyaan yang dikemukakannya itu kemudian dijawab nya sendiri," Ngarang aja. Gue ngak boleh ke mesjid ? kata siapa". Selanjutnya ia mengemukakan alasannya mengapa bersedia jadi caleg partai besutan Megawati itu.

Menurutnya ada 3 syarat yang diajukannya yang harus dipenuhi PDIP yaitu:

1) dia harus kewakili keislaman didalam 

2) ummat Islam di negeri ini mayoritas karenanya aspirasinya harus didengar dan 

3) dia harus bisa menjadi jembatan kebaikan antara orang dalam  dan orang luar.

Dari perspektif politik pembangunan bangsa, saya sangat menghargai kesediaan Kapitra menjadi caleg PDIP. Dengan pencalegan nya itu diharapkan munculnya penurunan tensi politik terutama antara PDIP dan FPI.

Selama ini dinilai hubungan keduanya sering panas dan suasana yang demikian juga dalam tarap tertentu memengaruhi hubungan sebahagian ummat Islam dengan PDIP bahkan juga memengaruhi hubungan dengan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun