Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu...

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Daun Sirih Punya Arti Penting Dalam Adat Mandailing

11 Juli 2018   14:41 Diperbarui: 11 Juli 2018   14:58 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Partaganan - Dok. Pribadi

Seperti apa fungsi sirih atau Napuran itu sangat jelas diucapkan oleh juru bicara keluarga yang punya hajat. Dia akan mengatakan "Madung surdu ma Napuran nami tuadopan ni raja boti anak ni Namora. Napuran on ma nangkan pangitean ni pangidoan Nami". Terjemahan bebasnya ,kami telah suguhkan sirih kepada para pengetua adat dan sirih inilah sebagai jembatan atau alat kami untuk meminta .

Disini sangat jelas terlihat bahwa sirih merupakan "pangitean" atau jembatan untuk meminta. Perlu juga diingat bahwa sebuah acara adat tidak boleh dimulai sebelum sirih disuguhkan.

Sehingga adakalanya terjadi, karena kelalaian atau anggap enteng atau karena lupa menyediakan sirih menyebabkan acara adat tidak dapat dimulai.

Sepanjang yang saya ketahui, pada adat Mandailing tidak ada dedaunan lain yang punya arti sepenting sirih. Seperti yang ditulis pada awal artikel ini saya juga belum mendapat penjelasan yang memuaskan mengapa sirih punya arti yang begitu penting pada berbagai etnik termasuk pada adat budaya Mandailing.

Begitu juga halnya saya juga belum dapat menjelaskan mengapa dalam acara itu ,sirih harus didampingi Pinang,tembakau ,gambir dan kapur.

Karenanya maafkan saya kalau artikel singkat ini hanya ingin menunjukkan bahwa sirih punya arti penting pada acara adat Mandailing.

Salam Kebudayaan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun