Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mas Isjet Resign dari Kompasiana dan Akan Melangkah di Jalur Pendakian Baru

9 Juni 2018   04:25 Diperbarui: 9 Juni 2018   15:51 2913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Kompasiana

Demikianlah pada Jum'at, 8 Juni 2018 muncul artikelnya yang bertajuk "Bukan Selamat Tinggal". Dari judul nya saya belum bisa menebak tentang hal apa yang akan dibahasnya pada artikel itu.

Tetapi kemudian setelah membacanya saya mulai mendapat gambaran tentang apa yang ingin disampaikannya. Pada alinea ketiga artikel itu, ia langsung menyatakan per Juli 2018 ia tidak lagi bekerja di Kompasiana dan kedudukannya sebagai COO Kompasiana akan dijabat oleh Nurulloh.

Saya terkejut membaca pernyataannya dan langsung muncul pertanyaan dalam hati. Ada apa dengan Kompasiana, mengingat sekitar satu setengah tahun yang lalu ketika berada di karier puncak, Kang Pepih Nugraha juga mengundurkan diri dari pengelola blog yang kita banggakan ini.

Saya lanjutkan membaca dan tertegun juga menyimak alasan pengunduran dirinya. Menurutnya ketika seseorang sudah berada di puncak gunung maka ia punya dua pilihan.

Pertama, membuat jalur pendakian baru dan yang kedua atau melanjutkan jalur yang ada. Terhadap kedua hal ini ia memilih membuat jalur pendakian baru.

Tentulah kita memahami membuat jalur pendakian baru itu tidak mudah. Bisa bermunculan berbagai risiko yang belum terprediksi sebelumnya. Mungkin orang yang sudah berumur seperti saya akan "menasehatinya" untuk apa lagi membuat jalur pendakian baru, kan lebih baik anda terus di puncak gunung yang sekarang.

Tapi Mas Isjet tentu melihatnya dari kacamata yang berbeda dari kacamata saya. Ia dengan sadar meninggalkan zona nyaman yang sudah digenggamnya itu dan rela meninggalkan "kemewahan" yang ada untuk kemudian bertarung pada jalur pendakian yang lain.

Disinilah saya sadar, rupanya usia membuat cara pandang kami berbeda. Saya lupa bahwa Mas Isjet masih berdarah muda dan senang menghadapi tantangan.

Sebagai COO Kompasiana tentu dia sudah "arrive". Tetapi dia sadar terlalu lama dalam posisi yang demikian akan membuat nya kecut menghadapi tantangan. Sebelum hal tersebut terjadi, ia resign dari Kompasiana dan siap bertarung diluar sana.

Setelah selesai membaca artikelnya itu saya sadar, ooo rupanya yang baru saya baca itu sejenis pidato perpisahan untuk kita Kompasianers.

Selamat mengayunkan langkah di jalur pendakian baru itu Mas Isjet dan selamat untuk Mas Nurulloh sebagai nakhoda baru blog yang kita cintai ini.

Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun