Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aksi 299 Hari Ini Batu Ujian untuk Ukur Elektabilitas Jokowi

29 September 2017   07:56 Diperbarui: 29 September 2017   08:36 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut rencana ,Presidium Alumni 212 akan melaksanakan aksi hari ini ,Jum'at 29 September 2017.
Menurut Ketua Presidum Alumni 212 ,Slamet Maarif ,agenda aksi ini hanya dua ,1).menolak Perppu No 2 tahun 2017 tentang pembubaran ormas dan,2).melawan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Slamet Maarif menyatakan ,Presidium Alumni 212 menggunakan hak politiknya untuk protes dan menyatakan pendapat soal Perppu No 2 tahun 2017.Menurutnya Perppu tentang pembubaran ormas tersebut cacat hukum dan mengerdilkan demokrasi serta penegakan hukum di Indonesia.
Tentang indikasi kebangkitan PKI dikemukakannya ,beberapa anggota parlemen mulai menampakkan dirinya pro PKI antara lain melalui buku " Aku bangga menjadi anak PKI" dan juga Anak PKI masuk Parlemen.

Hal lainnya yang dikemukakan Slamet Maarif yang merupakan tanda kebangkitan PKI ialah ketika banyak orang sewot sewaktu dilakukan lagi pemutaran film G 30 S PKI dan juga banyaknya seminar dan Workshop ,temu alumni dan artikel yang membela PKI.
Tentulah di negara demokrasi seperti di negeri ini hak menyatakan pendapat adalah sah ,sepanjang hal tersebut dilaksanakan sesuai undang undang yang berlaku.

Aksi hari ini dikoordinir dan dilaksanakan oleh Presidium Alumni 212 yang tentunya mengingatkan kita pada aksi damai 2 Desember 2016 yang kemudian tercatat sebagai Sholat Jum'at terbesar jamaahnya yang dilaksanakan di lapangan terbuka.
Walaupun aksi hari ini dilaksanakan oleh tokoh tokoh yang ikut memberhasilkan aksi damai 212 tetapi sekurang kurangnya ada 3 hal yang membedakannya.

Aksi 212 dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF MUI) yang diketuai oleh Bachtiar Nasir dan didukung sepenuhnya oleh Front Pembela Islam (FPI).
Kedua ,pada aksi 212 ,thema yang diusung adalah " penjarakan Ahok " oleh karena Gubernur DKI itu telah melakukan tindakan penistaan agama.
Ketiga,walaupun Aksi 212 secara formal dilaksanakan dan dikoordinir GNPF MUI tetapi pimpinan sebenarnya dari aksi tersebut adalah Habib Rizieq,Imam Besar Front Pembela Islam.

Harus diakui keberhasilan Aksi Aksi Bela Islam ,411 dan juga 212 tidak terlepas dari ketokohan dan kemampuan Rizieq dalam memilih thema ,menggerakkan aksi dan juga kemampuan orasinya.
Pada masa itu Rizieq telah dipersepsikan sebahagian ummat Islam sebagai pemimpin baru Ummat Islam di negeri ini.

Disisi lain ada juga yang menafsirkan aksi aksi damai sebelumnya juga merupakan test case terhadap kemampuan Jokowi dalam mengelola pemerintahan dan sekaligus digunakan juga sebagai alat untuk mengukur kekuatan Jokowi.

Jokowi yang dipercaya memimpin negeri ini melalui proses yang demokratis telah dapat melewati masa kritis ketika aksi aksi damai itu dilakukan .
Walaupun Aksi 299 hari ini dilaksanakan dengan dua agenda seperti yang diutarakan diatas tetapi tidak salah juga kalau muncul penafsiran bahwa aksi ini juga digunakan untuk melihat sekurang kurangnya tentang 2 hal,1).bagaimana sikap sebahagian ummat Islam terhadap kepemimpinan Jokowi,2).Sejauhmana dukungan politik yang diberikan oleh para politisi terhadap aksi ini.

Dikatakan bahwa aksi ini untuk melihat sikap sebahagian ummat Islam terhadap kepemimpinan Jokowi karena dua agenda yang diangkat sangat bersinggungan erat dengan kebijakan Jokowi.
Perppu nomor 2 Tahun 2017 tentang pembubaran ormas adalah sebuah produk hukum yang ditanda tangani Jokowi.

Oleh para pengeritiknya disebut dengan Perppu ini ,Jokowi akan dapat membubarkan ormas yang tidak sejalan dengan kebijakannya.
Untuk itulah ada yang menyebut Jokowi sudah bertindak otoriter dan mengabaikan prinsip prinsip demokrasi.
Sesungguhnya sebagai negara hukum ,ada mekanisme untuk menguji Perppu tersebut yaitu melalui Mahkamah Konstitusi dan proses hukum untuk itu sedang berjalan.

Artinya unjuk rasa hari ini walaupun menggunakan alasan penolakan Perppu tetapi tidak dapat ditampik munculnya pandangan bahwa aksi ini juga ditujukan kepada kepemimpinan Jokowi.
Kemudian anggapan tentang bangkitnya PKI tentu juga ditujukan kepada Jokowi karena dimunculkan kesan seolah olah pada kepemimpinan Jokowi sekarang inilah PKI muncul kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun