Banyak petani Melayu di Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan yang mengalami nasib sial seperti ini. Bukan karena mereka malas, bukan!! ***
Rererensi:
- Alternatif Pengembangan Karet Rakyat di Provinsi Jambi, makalah seminar, S Hendratno, dkk, 1998.
- Beknopte nota over de afdeeling Djambi, naskah terjemahan, W.H. Keuchenius, 1912
- Dipukau oleh Kemewahan, Jambi Dalam Sejarah Nusantara, A. Mukti Nasrudin, 1989
- Landbouw Voorlichtings Dienst, naskah terjemahan, W.A Zegers Rijser, 1918
- Perkembangan Kependudukan  Provinsi Jambi, Bintoro Juandaru, laporan internal, tidak dipublikasikan,2000.
- Tekanan pertanian cash crops dan ekonomi rumah tangga desa sekitar Hutan Harapan, Jambi, Marahalim Siagian, baseline sosial ekonomi, Ref.: 025/BI-REPORT-DSHRF/VIII/14,Burung Indonesia, 2014.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!