Usaha peternakan kerbau rawa berkembang baik dibeberapa desa (Tabatan dan Tabatan Baru). Â Kerbau dipelihara dengan sistem kalangan. Kalangan adalah persekutuan pemilik kerbau dimana seseorang ditunjuk untuk mengurus kerbau anggota persekutuan. Jumlah kerbau dalam satu kalangan antara 30-60 ekor.
Pemilik kerbau memberi upah tahunan sesuai kesepakatan, besarnya ratusan ribu per tahun per ekor sebagai jasa pemeliharaan ternaknya. Jumlah ternak tidak tercatat dalam monografi desa, untuk mengetahui gambaran populasinya dilakukan pencatatan di Desa Tabatan. Tercatat ada 31 persekutuan pemilik ternak (kalangan) dengan jumlah kerbau keseluruhan lebih dari 1.000 ekor.
Kerbau rawa sebenarnya hampir tidak dipelihara, kawanan kerbau tersebut mencari rumput dari satu tempat ke tempat lain sehingga areal pengembaraanya bisa mencapai 7 kilo meter jauhnya dari pemukiman penduduk.
- Kerajinan anyaman tikar
Disamping usaha peternakan, kerajinan anyam tikar ditemui pada semua desa, bahan bakunya adalah purun. Purun adalah sejenis rumput/semak yang tumbuh subur disekitar pemukiman penduduk dan juga ditanam atau dipelihara ditempat-tempat tertentu.
Beberapa informan menyebutkan, mereka dapat menganyam tikar lebih dari lima lembar per hari. Laki-laki dan perempuan punya keahlian menganyam tikar namun usaha rumah tangga ini lebih terspesialisasi pada perempuan.
Produk tikar yang dihasilkan berukuran 1 x 1,5 meter dan  dijual dalam bentuk yang masih kasar. Di Banjarmasin, tikar setengah jadi ini diolah, diberi warna serta corak, kemudian dijual kembali sebagai oleh-oleh dari Kota Banjarmasin.
- Usaha kayu dan pertukangan