Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Penjaga Satwa yang Terancam di Antara Cinta Segitiga Gajah Liar

9 Desember 2019   19:54 Diperbarui: 20 Desember 2019   11:07 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Januardi dengan gajah yang dilepasliarkan (Dokpri Januardi)

Menurut Januardi, tanaman palem-paleman yang tumbuh liar di hutan memang makanan favorit gajah, namun bukan kelapa sawit.  "Mungkin karena kekurangan makanan, gajah awalnya mencoba-coba makan kelapa sawit--utamanya yang masih mudah. Sekarang tanaman kelapa sawit sering mejadi santapan gajah liar", katanya.

Kotoran gajah dengan perbandingan buku saku (Dokpri)
Kotoran gajah dengan perbandingan buku saku (Dokpri)
Satu kawanan gajah bisa menghabiskan berhektar-hektar tanaman kelapa sawit dalam satu malam. Jika belum habis, kawanan gajah itu biasanya mengulangi tempat itu untuk memakan kelapa sawit hingga habis.

Lokas-lokasi di mana gajah sering dianggap hama oleh warga adalah kawasan hutan yang dirambah penduduk yang ditanami kelapa sawit. Peristiwa konflik gajah dengan manusia akhir-akhir ini banyak dilaporkan di Riau dan Jambi.

Di alam, makanan gajah yang alami selain tumbuhan palem-paleman adalah buah-buahan. Gajah juga suka tumbuhan Lyana atau tumbuhan akar-akaran. Jika gajah haus namun jauh dari sumber air, gajah mengunyah tumbuhan akar-akaran itu sebagai cara untuk menyaring airnya.   

Wanda, yang bekerja satu tim dengan Januardi menambahkan, beberapa kulit pohon juga disukai gajah seperti kulit pohon akasia dan pohon karet. Kulit kayu itu dikupas menggunakan ujung gadingnya. Namun kalau kulit pohon karet sudah dewasa serta mulai mengeluarkan getah, gajah tidak mau lagi memakannya.

Kisah cinta gajah Jeni, Haris, dan Lanang 

Gajah jantan sedang dilepasliarkan (Doc. Januardi/Hutan Harapan)
Gajah jantan sedang dilepasliarkan (Doc. Januardi/Hutan Harapan)
Jeni adalah pemimpin enam kawanan gajah yang ada di Hutan Harapan, Jambi. Gajah-gajah itu masih satu keluarga. Keenam gajah itu betina.

Di mana jantannya?

Wanda menduga kuat semua jantan di kawanan Jeni sudah habis diburu di masa lalu. Dugaan itu beralasan karena beberapa tahun lalu, ada temuan tulang belulang gajah tanpa gading. Temuan itu sudah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jambi.

Wanda--pemegang ijazah sarjana biologi dan master kehutanan mengatakan, jika enam gajah dalam satu kawanan yang dipimpin Jeni itu tidak punya jantan. Gajah itu hanya menunggu waktunya saja untuk punah.

Gajah jantan tidak mungkin bisa masuk atau gajah betina keluar mencari jantan karena habitatnya sudah terkepung. Dikelilingi oleh pemukiman penduduk, perkebunan kelapa sawit, serta hutan tanaman industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun