Apa itu?
"Motif Batik Jawa Tengah"
Menurut pengertiannya, batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan cara ditulis atau menerakan malam dengan canting. Kemudian, kain tersebut diolah dan diproses dengan cara tertentu yang cenderung menggunakan cara-cara tradisional.
Sedangkan menurut terminologi dan etimologi, istilah batik berasal dari bahasa Jawa, yakni “mbat” yang berarti melempar dan “titik”. Sehingga bila digabungkan arti kata batik adalah melempar titik berkali-kali pada kain.
Dari arti tersebut bisa dijabarkan menjadi seni dalam menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasan tertentu serta membentuk bidang pewarnaan. (https://rimbakita.com/batik/)Batik di Jawa Tengah dibagi menjadi tiga jenis batik: batik daerah pesisir, batik kerajaan, dan batik pedesaan.
Naskah Gulung-Gulung yang dibuat pada tahun 929 M mencatat bahwa industri batik di Jawa Tengah bahkan telah ada sejak masa itu. Motif batik di Jawa Tengah telah berkembang terus melampaui era yang berbeda, mulai masa kerajaan Hindu-Buddha Mataram, Kesultanan Islam Demak, hingga masa penjajahan Belanda. Motif-motif ini juga mengandung pengaruh lintas budaya dari India, Persia, Cina, dan negara-negara Barat sebagai akibat dari pertukaran dagang dan budaya selama berabad-abad. (https://www.iwarebatik.org/central-java/?lang=id)
Motif batik Jawa Tengah ialah motif batik yang diantaranya merupakan bagian dari daerah Jawa Tengah yaitu daerah Solo, Pekalongan, dan Rembang. Setiap daerah tersebut memiliki ciri-ciri motif batik yang berbeda. Motif adalah gambar yang dibuat dari berbagai macam garis dan bagian-bagian bentuk yang terkadang dipengaruhi oleh bentuk-bentuk stilisasi alam benda (Suharsono dalam Amalia, 2010: 128). Menurut Sari, Rina Pandan (2013:26) pola motif batik terdiri tiga unsur motif batik yaitu motif pokok, motif pendukung, motif isen.
Motif pokok berupa gambaran dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam sebuah pola. Misal tumbuhan, lidah api, binatang. Motif pendukung adalah motif di luar motif pokok yang mengisi bidang secara keseluruhan, misal motif burung beserta sayapnya. Motif isen merupakan motif yang berfungsi untuk mengisi atau melengkapi motif pokok yang berbentuk garis-garis dan titik-titik. Motif isen berupa gringsing, cecek, sawut, cecek pitu, galaran, rambutan/rawan (Sari, Rina Pandan (2013:28).
Motif batik yang ada di Jawa Tengah, berdasarkan motif hias batik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (1) motif geometris, meliputi motif kawung, motif lereng, motif nitik, motif ceplok, motif grompol. (2) motif non geometris, meliputi motifjlamrang, motif sido mukti, motif buketan, motif parang dan motif truntum. Di pulau Jawa batik dibagi menjadi dua sesuai ciri batik menurut daerahnya yaitu batik pesisir dan batik pedalaman (Prayitno, 2011:12). Ciri–ciri batik yang ada di Jawa Tengah sesuai pembagiannya yaitu batik pesisir dan batik pedalaman.
Istilah batik “ pesisir” muncul karena letaknya berada di daerah pesisiran utara pulau Jawa. Batik pesisir ini lebih kaya corak dan warna (Wulandari, Ari. 2011: 64). Menurut Musman, Asti dan Ambar B. Arini. (2011:54) motif batik pesisir memiliki warna-warna seperti merah dan sedikit nilai filosofi, motif yang dibuat berupa tanaman, binatang, dan ciri khas lingkungannya.