Mohon tunggu...
choirul
choirul Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya seorang mahasiswa Sistem Informasi yang gemar mengamati persimpangan antara teknologi, bisnis, dan masyarakat. Dengan latar belakang yang menjembatani dunia teknis dan non-teknis, saya sering menganalisis bagaimana sebuah tren teknologi dapat membentuk masa depan. Artikel ini adalah bagian dari refleksinya tentang Teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Revolusi AI Sebagai Pemicu Demam Uranium: Bagaimana Peran Artificial Intellgence Mendorong Bangkitnya Energi Nuklir di Amerika Serikat

16 Juni 2025   17:08 Diperbarui: 16 Juni 2025   17:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

AS hanya mempunyai sedikit uranium, ibarat secuil saja dari total dunia. Begitu uranium digali hingga habis, sudah tidak bisa diperbaharui kembali, sehingga pada akhirnya harus mengimpor dari negara lain. Sulitnya lagi, mendapatkan/mencari orang yang ahli sesuai dengan bidang uranium, banyak insinyur dan ilmuwan hebat yang mulai hilang saat industri tengah menyusut.

Selain itu, banyak masyarakat yang protes, mulai dari pecinta lingkungan hingga suku asli Amerika, kekhawatiran akan polusi dan tanah yang menjadi rusak dan tandus. Tetapi, para ahli menyatakan, masa kini menambang uranium sudah lebih canggih, limbah diolah dengan maksimal, keselamatan kerja dan pengecekan radiasi yang kian diperketat. 

Kesimpulan

Konvergensi antara revolusi AI dan kebutuhan energi bersih telah menciptakan peluang besar bagi kebangkitan industri uranium Amerika Serikat. Dukungan pemerintah yang kuat, investasi swasta yang massive, dan kemajuan teknologi penambangan memberikan fondasi yang solid untuk pertumbuhan industri. Namun, keberlanjutan jangka panjang akan bergantung pada kemampuan mengatasi tantangan teknis, lingkungan, dan sumber daya manusia. Bagi Amerika Serikat, revitalisasi industri uranium bukan hanya tentang kemandirian energi, tetapi juga tentang keamanan nasional di era dimana energi menjadi senjata geopolitik yang semakin penting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun