Mohon tunggu...
Sampun Sepuh Sanget Manula
Sampun Sepuh Sanget Manula Mohon Tunggu... -

Try to be man of value.

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Surat Terbuka) Ijinkan Saya Menegurmu Pak Jokowi

18 Desember 2016   23:17 Diperbarui: 18 Desember 2016   23:31 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam semangat, 

Pak Jokowi yg saya sayangi dan hormati, 

 

Pertama tama saya mohon maaf atas kelancangan saya untuk menulis ini. Saya memberanikan menulis surat ini kepada bapak, karena rasa sayang saya kepada negeri ini dan juga kepada Bapak dan saudara2 setanah air kita yg indah ini.             

Saya adalah seorang manula renta, yg belum pikun, yg sedih melihat kondisi tanah air kita yg dilanda gonjang ganjing tiada henti, dan sedih melihat Bapak pontang panting mengatasi keadaan, agar situasi menjadi kondusif dan terkendali. 

Betapa dampaknya terhadap roda ekonomi dan nilai tukar rupiah yg mulai membaik, tiba2 tersendat dan menyedot cadangan devisa untuk menstabilkannya kembali. Bilamana ini terus menerus terjadi akan menjadi kebimbangan para pelaku bisnis untuk melanjutkan investasi mereka, dan kemungkinan besar mereka bisa hengkang, dan tersendatnya percepatan pembangunan demi mengejar ketertinggalan yg begitu besar dari negara2 lain. 

Pak Jokowi yg baik hati, saya ingatkan Bapak ya. 

Ketika Ibu Susy menenggelamkan kapal2 penjarah ikan kita, Bapak merestui dan mem back up upaya Bu Susy membabat habis para perompak tersebut, hingga lautan kita yg kaya raya itu dapat diselamatkan dari penjarahan.  

Ketika Jagung menetapkan hukuman mati Bali Nine dan kemudian bandar narkoba yg mendapat tentangan keras dunia luar dan HAM internasional, Bapak tegar dan bergeming, kebijakan Pak Imam Prasetyo Bapak sambut baik dan wibawa hukum kita mendapat appresiasi seluruh anak negeri. 

Ketika Tiongkok cawe2 kepulauan Natuna, Bapak berdiri diatas kapal perang kita untuk memberi semangat prajurit kita dalam menjaga tapal batas dan hak teritorial kita yg mulai di utak utik. Dan Bu Retno Marsudi Bapak dukung penuh upaya diplomasi tingkat tinggi. 

Namun saya melihat Pak Tito yg cerdas dan hebat itu, yg habis2an menanggulangi upaya tegaknya hukum dan ketertiban itu se olah2 bekerja mati2an sendiri, Pak Tito hanya mendapat support dari Pak Gatot Nurmantyo yg setia dan bekerja tanpa pamrih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun