Ruang ini memadukan kekuatan industrial dengan ketenangan estetika Jepang. Perpaduan dua gaya ini menghasilkan atmosfer yang hangat, minimalis, namun tetap bold.Â
1. Warna: Netral Hangat & MonokromÂ
Palet warna didominasi oleh abu-abu semen, kayu natural, putih gading, dan aksen hitam. Warna-warna ini memperkuat kesan tenang khas Jepang, sementara nuansa abu-abu dan hitam menegaskan elemen industrial yang raw dan tidak dibuat-buat.Warna netral ini juga menciptakan fondasi visual yang bersih, menjadikan setiap elemen dekoratif terasa lebih 'bernapas'.Â
2. Material: Raw Meets RefinedÂ
Kombinasi beton ekspos, besi hitam matte, dan kayu natural menjadi tulang punggung dari konsep Industrial Japanese ini. Kayu digunakan untuk menghadirkan kehangatan dan elemen organik khas Jepang, sementara logam dan beton menampilkan karakter industrial yang kuat. Dinding unfinished dan ceiling exposed memberikan ruang ini karakter otentik dan tidak terlalu dipoles---persis seperti filosofi Wabi-Sabi: keindahan dalam ketidaksempurnaan.Â
3. Bentuk: Simetris & FungsionalÂ
Bentuk furnitur dan layout ruang mencerminkan prinsip kesederhanaan Jepang---clean lines, tidak ada bentuk yang berlebihan, dan semuanya fungsional. Laci, rak, dan storage tersembunyi menghindarkan ruang dari clutter. Garis-garis lurus pada meja, partisi, dan lemari berpadu harmonis dengan tekstur kasar pada dinding dan langit-langit.Â
4. Cahaya & Keterbukaan Ruang
Pencahayaan alami dimaksimalkan lewat bukaan besar dan pemilihan tirai tipis. Elemen ini memperkuat hubungan antara interior dan alam, sebuah prinsip penting dalam desain Jepang. Pencahayaan buatan juga dirancang lembut dan indirect, menciptakan ambience yang tidak mencolok tapi tetap dramatis.Â