Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Rahmatullah Safrai

Founder Sekumpul EduCreative dan Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lebih Dekat dengan Kobaran Api Flaring PT LCI: Panas dan Mengerikan

29 Mei 2025   06:09 Diperbarui: 28 Mei 2025   23:29 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat flaring PT LCI lebih dekat dari Pantai Tanjung Peni (Foto Pram) 

Malam menggantung berat di atas Pantai Tanjung Peni. Angin berembus panas, membawa keresahan dari laut yang tak lagi teduh. Di balik pagar besi dan bayang-bayang pabrik, langit Cilegon memerah oleh semburan api dari cerobong milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI).

Proses flaring atau pembakaran gas sisa ini tak hanya memancarkan cahaya terang, tapi juga menyisakan tanya soal dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan warga.

Dari bibir Pantai Tanjung Peni, hanya sepelemparan batu dari lokasi pabrik, kobaran api terlihat jelas. Flaring menyala seperti obor raksasa, menyembur dan mendesis tanpa henti. Suhu meningkat, suara berdesis kencang mengganggu ketenangan malam.

Flaring ini merupakan bagian dari startup kilang, proses awal saat fasilitas kimia mulai dioperasikan. Namun, kenyataan di lapangan jauh dari sekadar teknis. Tak nyaman, panas, bising.

PT LCI telah melakukan flaring sejak pertengahan Mei, dan dikonfirmasi akan berlanjut setidaknya hingga awal Juni. Artinya, warga sekitar akan terus terpapar asap dan panas dari gas yang dibakar.

Cahaya dari flaring bahkan terlihat jelas dari berbagai penjuru kota dan perairan Selat Sunda. Langit malam memerah, bukan oleh bulan, tapi oleh gas industri yang menyala terang.

Polusi udarameningkat. Data dari IQAir, dikutip dari Banten Pos (28 Mei 2025), menunjukkan lonjakan signifikan partikel polutan PM2.5 sejak flaring dimulai:

  • 20 Mei: 25.2 g/m
  • 21 Mei: 28.2 g/m
  • 28 Mei: turun ke 12.1 g/m

Penurunan ini bersifat sementara. Prediksi menunjukkan potensi lonjakan kembali dalam beberapa hari mendatang.

PM2.5 adalah partikel halus berbahaya yang bisa menembus saluran pernapasan hingga ke aliran darah, memicu penyakit jantung, paru-paru, bahkan kanker. Anak-anak, lansia, dan penderita asma adalah kelompok paling rentan.

Sayangnya, sistem pemantauan udara di Cilegon masih terbatas. Kesadaran masyarakat terhadap bahaya ini pun belum merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun