Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Transaksi Literasi

10 Juni 2025   07:13 Diperbarui: 10 Juni 2025   07:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri foto dari grup WA RVL

Transaksi literasi antara saya dan Qadira belum usai. Dalam konteks ini saya ingin menyebut peminjaman buku itu sebagai transaksi literasi. Mengapa demikian? Sebab prosesnya tidak sederhana. Setelah khatam membaca sempat ada diskusi kecil saat saya mengembalikan buku komik milik Qadira. 

Bukan hanya bersama Qadira, namun dengan beberapa temannya dan seorang guru yang mendapuk diri sebagai wali kelas dua. Lagian tidak hanya itu, toh, saya juga membuat beberapa catatan review tentang buku yang dibaca. 

Tidak percaya? Silakan baca postingan Anak Penjajak Komik di blog pribadi saya: www.dewaralhafiz.blogspot.com. Baca pula artikel Komik Next G Besutan Muffin yang telah saya unggah di blog keroyokan Kompasiana. Sedangkan lanjutannya, ya, ini yang sedang anda baca. Jadi tampaknya sudah tepat jika saya kekeh ingin menyebutnya dengan transaksi literasi. 

Ada proses dan tahapan yang ditempuh. Mulai dari peminjaman buku, proses baca, review, pengembalian buku hingga sharing hasil bacaan yang dicerna. Tentu sharing sesuai dengan versi (baca: pemahaman, cara menuangkan ide dan mengemas) saya. Tak masalah jikalau ada orang yang menganggapnya remeh-temeh. Yang terpenting saya sudah melakukan apa yang saya suka. 

Disadari ataupun tidak, memang dalam beberapa hal kita harus bersifat kekeh dan bertahan terhadap apa yang kita suka. Dengan catatan, hal itu tidak melanggar hukum, merugikan dan mengusik orang lain. Toh, dalam banyak kasus melakukan kesukaan adalah obat ampuh menyembuhkan diri dari berbagai luka. Kayak to ditolak cintanya sama si dia. Ehhh, malah curhat. Stop! 

Kembali ke topik. Satu hari berselang, saya kembali menyambangi kelas dua. Sudah tahu kan siapa yang saya cari? Qadira. Ya, saya ingin meminjam kembali dua buku komik yang tersisa. "Tadz, tadz, ini komik yang kemarin belum dibaca", seloroh Qadira sembari menyodorkan dua komik kepada saya. Ia tahu betul maksud dan tujuan saya. 

Sebagai pamungkas percakapan ia kembali mengingatkan saya, "Kalau sudah selesai segera dikembalikan ya tadz. Maksimal sebelum pulang sekolah ya". " Baik. Tenang. Gak akan lama kok", tegas saya. Saya kembali ke kantor dengan menenteng dua buku komik. 

Baca juga: Anak Penjajak Komik

Dua buku komik terakhir yang saya baca, seingat saya, berjudul  Belajar Mandiri dan Seharian Tanpa Ponsel. Dua judul yang menyiratkan bahwa muatan konten komik bersifat edukatif. Dua edukasi penting di zaman serba materiil dan praktis gegap gempita ini.

Baca juga: Gadis Penjual Pukis

Buku Belajar Mandiri beberapa di antaranya berisi cerita anak yang berusaha mandiri saat ditinggalkan orangtua sendirian di rumah. Anak yang memiliki perkembangan kecerdasan emosional yang baik akan mengerti apa yang harus dikerjakan tanpa dilihat dan diperintah orangtua. Ia mulai memiliki kepekaan dan empati terhadap kebutuhan diri dan lingkungan sekitar. 

Merapikan tempat tidur, menjaga kebersihan rumah, mengerjakan tugas sekolah sampai dengan bagaimana mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari telah disadari sebagai tanggung jawab. Anak sudah bisa membedakan antara tanggung jawab dan hak sesuai peran di lingkungan-keterlibatan sosial. Di mana pun ia berada dapat beradaptasi dengan cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun