Mohon tunggu...
Agus Susilo Saefullah
Agus Susilo Saefullah Mohon Tunggu... Guru Ngaji di SDIT ALHIKMAH & Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon -

Hormat Abah jeung Ema

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartini di Rumahku

21 April 2018   14:51 Diperbarui: 21 April 2018   16:31 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Documen Pribadi

Terkadang saya merasa paling juara dengan segala ke-sok-sibukan. Mentang-mentang orang yang paling bertanggung jawab dan membiayai semua urusan kehidupan keluarga, saya dong yang paling capek, saya dong yang harus dilayani dengan excellent service dan saya dong yang harus mendapatkan prioritas dalam segala hal.

Padahal saat saya bangun jam 04.00 sudah ada kopi yang tersuguh, sarapan yang terhidang, baju yang sudah siap pakai di gantungan lemari, dan perlengkapan kerja yang terpacking dalam tas hitam favoritku. Tentu saja kopi, sarapan baju dan segala perlengkapan kerja itu tidak disulap bimsalabim. Ada orang yang sudah bangun sebelum saya bangun, ada orang yang sudah mandi sebelum saya mandi dan ada orang yang sudah menyiapkan semuanya pada saat saya masih bermain peran dengan drama-drama mimpi indah yang menegangkan. Siapa dia? Ya, dia adalah istriku.

Seseorang pernah bertanya kepada saya. "Pak Istrinya kerja di mana?" Saya jawab "Ibu Rumah tangga". "Oh tidak bekerja ya Pak". Saya jawab kembali "siapa bilang tidak bekerja, Ibu rumah tangga itu manajer sekaligus guru yang sangat padat dan wajib berkretivitas tingkat tinggi setiap hari, sekali lagi setiap hari."

Bukan pekerjaan mudah menjadi seorang ibu rumah tangga. Ia harus mampu memenej benda mati dan makhluk hidup serta segala jenis interaksi kehidupan yang menghiasinya. Tanpa kompetensi yang ada dalam diri seorang ibu rumah tangga dan kasih sayang yang menyertainya tidak mungkin kita akan mendapatkan kenyamanan dan ketentraman. Sederhana saja jika kita ingin menguji seberapa besar pengaruh ibu rumah tangga terhadap kehidupan kita, tinggal kita minta saja istri kita pulang ke rumah orang tua atau mertua tanpa membawa anak-anak. Anda butuh berapa hari untuk bertahan? Sehari, dua hari, seminggu, sebulan atau.... ?

Di hari Kartini ini saya ingin mencoba mengajak para suami untuk bisa tasyakur binni'mah karena telah diberi anugerah pendamping hidup. Meskipun namanya bukan Kartini tidak apa-apa. Karena memang bukan itu maksudnya. Siapapun nama istri kita. Ada keteladanan yang dilanjutkan dari sosok Kartini yang menginspirasi. Kehebatan kartini yang menyejarah sebetulnya ada pada orang yang telah melahirkan kita dan anak kita. Ia yang dicari Adam ketika Allah turunkan di bumi dalam keadaan berpisah, ia yang oleh Rasul dipanggil qurrota a'yunin.

Kita mungkin punya banyak cara untuk membuat istri kita bahagia. Harta, kendaraan, rumah mewah atau mungkin traveling mengelilingi dunia. Tapi yang paling diinginkan istri sebetulnya bukan apresiasi dalam bentuk materi (baca: walaupun itu haram dihilangkan) melainkan adanya sebuah pengakuan. Pengakuan tentang beban hidupnya selama menemani kita. Sudah cukup bagi seorang istri jika suaminya setipa hari mengungkapkan rasa syukur atas pelayanan sang istri, atas kehadiran dan melangkapi segala hajat. Oleh karena itu komunikasi menjadi sangat penting. Komunukasi itu bukan asbun (asal bunyi) melainkan diskusi yang berjalan di setiap waktu dan di setiap kondisi.  Komunikasi yang baik juga dicirikan dengan kedua insan yang saling berbicara ada saling memberi kesempatan untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain dengan baik serta seksama.

Terakhir saya sampaikan sebuah pepatah yang entah dari mana referensinya "istri yang baik adalah istri yang akan setia menemani suaminya walaupun dalam keadaan susah" dan "suami yang baik adalah suami yang tidak akan pernah membuat istrinya hidup susah." Ada Kartini di rumahku, apresiasilah ia yang telah banyak berbuat untukmu! wahai diriku,  tanpa harus menunggu hari Kartini.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun