Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makkah di Penghujung Ramadhan

1 September 2010   12:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:32 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_246338" align="alignleft" width="300" caption="menjelang berbuka puasa (ahmad saukani)"][/caption] Memasuki fase  ketiga sepuluh hari terahir bulan Ramadhan, Makkah kian ramai, Hotel-Hotel sudah penuh, Masjidil Haram semakin padat terutama ketika waktu sholat Magrib karenna banyaknya Jamaah yang berniat berbuka puasa di Masjidil Haram terlebih lagi waktu sholat Isya yang dilanjutkan dengan sholat Tarawih, semua sudut seperti tidak bersisa. Puasa 14 jam sehari. Ramadhan tahun ini jatuh mulai pertengahan bulan agustus menjelang berahirnya musim panas, suhu udara masih kisaran 45°C, namun Alhamdulillah memasuki Ramadhan ini suhu udara cenderung turun, rentang  waktu siang hari pada musim panas jauh lebih panjang dibanding  dengan musim dingin, saat ini azan subuh jatuh sekitar jam 4.40 sedangkan waktu magrib sekitar jam 6.45, jadi kami yang di Makkah puasa sekitar 14 jam sehari. Jam kerja dikurangi. Jam kerja di STC (Saudi Telecom Company) seperti juga dibanyak diperusahaan pada umumnya 8 jam sehari, namun pada bulan Ramadhan dikurangi jadi 6 jam saja, bahkan di Kantor Pemerintahan dan beberapa Perusahaan ada yang mempekerjakan karyawannya 5 jam saja sehari, suasana kerja juga lebih santai, karena pada bulan Ramadhan seperti ini banyak Bos yang ambil cuti, Ramadhan Kariim, betul-betul bulan Barokah. Perbedaan raka'at sholat tarawih. Di Masjidil Haram Sholat Tarawih dilaksanakan 20 raka'at ditambah 3 raka'at witir = 23 raka'at, di pimpin oleh dua orang Imam bergantian, sedangkan di Masjid-Masjid di sekitar Makkah ada yang melaksanakan Sholat Tarawih seperti halnya di Masjidil Haram 23 raka'at ada yang melaksanakan 10 raka'at + 3 raka'at witir = 13 raka'at ada juga yang melaksanakannya 8 raka'at + 3 raka'at witir = 11 raka'at, semua melaksanakannya bedasarkan Sunnah, tanpa ada perselisihan dan perdebatan. Umrah di Bulan Ramadhan sama nilainya dengan melaksanakan Haji. Kacauali ketika Sholat Wajib tidak pernah putus orang melaksanakan Towaf, Towaf ialah ritual mengelilingi K'bah sebanyak tujuh kali sambil berdo'a, apakah itu Towaf Sunnah ataupun Towaf orang yang malaksanakan Umrah, karena memang banyak kaum Muslimin yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan, melaksanakan Umrah di bulan Ramadhan punya nilai yang amat tinggi, sama nilainya dengan melaksanakan Haji. Rasulullah SAW  bersabda: "Sesungguhnya Umrah pada bulan Ramadhan adalah seperti Haji bersama Aku." (HR. Imam Bukhari). Ramadhan Bulan diturunkannya Al-Qur'an. Ramadhan sebagai Bulan diturunkannya Al-Qur'an, yang merupakan petunjuk bagi Manusia, sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil, di Makkah kentara sekali kecintaan orang terhadap Al-Qur'an, dimana-mana kita temui orang membaca Al-Qur'an, di Kantor sebelum melakukan aktivitas, penjaga toko sambil menjaga tokonya, di Masjid-Masjid, pada bulan Ramadhan memang sudah sepatutnya kita memperlakukan perlakuan lebih terhadap Al-Qur'an, berusaha memperbanyak membaca Al-Qur'an, alangkah sempurnanya juga kalau dibarengi dengan mentadaburinya berusaha mengerti arti dan maknanya, tentu saja untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. "Bulan Ramadhan,adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara yang hak dan yang batil-." (al-baqarah - 185) I'tikaf. Melaksanakan I'tikaf memerlukan fisik dan mental yang kuat dan tentu saja keteguhan Iman, I'tikaf adalah berniat tinggal di Masjid dalam rangka beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT, di Masjidil Haram pada sepuluh hari terahir Ramadhan banyak orang melaksanakan I'tikaf, meninggalkan urusan Dunia dengan memperbanyak shalat sunah, membaca Al-Qur'an, beristigfar, zikir dan berdoa, untuk menyambut malam lailatul Qodar, sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan" Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhan"(HR: Bukhari dan Muslim). Menghidupkan malam. Makkah pagi hari bagaikan Kota mati, kacauali diseputar Msajidil Haram saja, baru ada sedikit denyut kehidupan sekitar pukul 10 - 11 sampai Sholat Zuhur, setelah itu adem kembali, nanti selepas Sholat Asar barulah denyut kehidupan yang sesungguhnya, dimulainya  bebagai aktivitas sampai dini hari esoknya, sementara di Masjidil Haram dan disemua Masjid di Makkah orang melaksanakan Sholat Tarawih, dan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dilanjutkan Sholat Tahajjud pada tengah malamnya, malam hari benar-benar hidup, siang bak malam, malam bak siang hari.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun