Mohon tunggu...
Muhda
Muhda Mohon Tunggu... Mahasiswa - WATHON KELAKON

Mahasiswa tanggal Tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Booming-nya Penyakit "Ain"

3 Juli 2021   17:22 Diperbarui: 3 Juli 2021   17:52 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Munculnya penyakit 'ain baru-baru ini booming di masyarakat terutama di media sosial, dan saya juga baru tahu setelah ada kabar  jika peyakit 'ain itu bisa berdampak negatif bagi kita. Awalnya saya agak menyepelekan tentang adanya penyakit tersebut ,karena penyebab terkena penyakit 'ain yaitu mempunyai perasaan cemburu atau iri terhadap sesuatu. Saya mencoba menggali informasi tentang adanya penyakit 'ain dan ternyata benar adanya.

Penyakit 'ain merupakan sebuah kondisi yang serius di agama islam. penyakit ain memang lebih banyak disebabkan orang lain. Karena berawal dari pandangan mata, orang bakal mengalami akibat negatif dari sifat dengki, hasut, atau pun hasad.

Penyakit 'ain ini telah dikenal sejak zaman Nabi.  Dalam sebuah hadist,

Nabi Muhammad  SAW bersabda, "Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh 'ain itu bisa." (HR. Muslim No.2188).   

Nabi Muhammad SAW pernah menyarankan bahwa seseorang untuk diruqyah untuk menyembuhkan dirinya dari penyakit ain. Dikisahkan Nabi Muhammad SAW pernah melihat anak perempuan Ummu Salamah r.a. yang masih kecil dengan wajah yang cenderung berwarna hitam. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Mintakanlah ruqyah untuknya karena dia terkena nadzarah (penyakit ain)." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

seperti contoh ; kita memposting foto di medsos  yang bersifat pamer,ingin dipuji atau membuat orang lain iri dan dari situlah  Pandangan mata orang lain yang tidak suka tersebut bisa membuat seseorang mengalami sakit. Maka, akibat dari penyebab penyakit ain ini juga bisa merugikan diri sendiri.

Orang yang memiliki penyakit 'ain  biasanya akan diliputi peraaan iri hati dan dengki bahkan kekaguman yang berlebihan terhadap apa yang berada di depan matanya.

Pernah baru baru ini Teman sekolah saya meminta saya untuk menghapus foto dirinya yang telah diposting di medsos , kebetulan saya pernah foto bareng waktu sekolah dulu dan saya posting di medsos buat kenang kenangan. Saya heran kenapa harus dhapus?alasannya dia takut terkena penyakit 'ain.  Padahal kita foto bareng bukan buat pamer tetapi buat  kenang kenangan waktu di sekolah, dan pada akhirnya saya hapus foto tersebut supaya dia tidak terkena penyakit 'ain.

Namun menurut saya itu agak berlebihan, saya tahu penyakit 'ain memang ada tapi orang yang memilliki ketakutan yang berlebihan mengenai penyakit 'ain itu sendiri pun adalah sebuah penyakit. Di mana orang yang bisa menjaga kesehatan pikiran dari gangguan stres dan kecemasan tentu akan memiliki tubuh yang lebih sehat. Sebaliknya, orang yang tidak dapat mengelola kondisi stres bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit fisik yang dapat mengancam kesehatan.Ingat  islam tidak akan mempersulit umatnya.

Dalam hal ini, setiap orang perlu mengontrol segala informasi yang masuk ke dalam otak. Jika hal ini diabaikan tentu banyaknya informasi yang diterima dan diproses otak bisa memicu kondisi stres. Selain itu, juga perlu menjaga pandangan dari hal-hal tertentu yang bisa menimbulkan perasaan negatif di dalam tubuh.

Hal yang penting untuk dilakukan untuk menghindari penyakit ain ini dengan mengilangkan perasaan iri dan dengki atau hasad. "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS. An Nisa': 32).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun