Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kesadaran Politik: Senjata yang Hilang dari Umat Islam

19 September 2025   16:00 Diperbarui: 19 September 2025   14:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FB: muslimahnews.ne

Di tengah hiruk pikuk dunia modern, umat Islam menghadapi banyak tantangan: ketimpangan ekonomi, konflik di berbagai negara, hingga krisis moral generasi muda. Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan---kesadaran politik. Tanpa kesadaran ini, umat mudah terpecah, mudah dipengaruhi, bahkan mudah diperalat oleh kepentingan pihak lain.

Apa Itu Kesadaran Politik?

Kesadaran politik bukan berarti semua orang harus terjun menjadi politisi, ikut pemilu, atau berdebat di parlemen. Kesadaran politik adalah kemampuan umat untuk memahami peristiwa, kebijakan, dan dinamika sosial dari sudut pandang akidah Islam.

Dengan kesadaran politik, umat bisa membedakan mana kawan, mana lawan, mana kebijakan yang bermanfaat, dan mana yang merugikan. Tanpa itu, umat akan mudah terkecoh oleh janji manis atau propaganda yang menyesatkan.

Sejarah: Ketika Umat Melek Politik

Jika kita melihat sejarah, umat Islam pernah memiliki kesadaran politik yang tinggi. Ketika Rasulullah mendirikan masyarakat Madinah, umat tidak hanya sibuk dengan urusan ibadah pribadi, tetapi juga terlibat dalam urusan bersama: menyusun Piagam Madinah, menjaga keamanan, hingga berdiplomasi dengan suku lain.

Kesadaran politik inilah yang membuat umat Islam mampu bertahan dan berkembang pesat, bahkan menjadi peradaban besar yang berpengaruh hingga Eropa dan Asia. Umat tidak hanya jadi penonton sejarah, tetapi aktor utama.

Realitas Umat Hari Ini

Sayangnya, kondisi hari ini jauh berbeda. Umat Islam sering kali apatis terhadap politik. Sebagian menganggap politik itu kotor, sebagian lagi merasa tidak ada gunanya terlibat karena hasilnya selalu mengecewakan.

Akibatnya, ruang politik dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak selalu berpihak pada kepentingan umat. Umat hanya dijadikan komoditas suara, diingat menjelang pemilu lalu dilupakan setelahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun