Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

BRICS Emas: Tantangan Global dan Solusi Islam

9 September 2025   21:00 Diperbarui: 9 September 2025   21:12 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan kalau suatu hari nanti, dolar tidak lagi jadi “raja” perdagangan dunia. Mata uang yang selama puluhan tahun menjadi penguasa pasar tiba-tiba tergeser oleh kekuatan baru: BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan). Bukan sekadar mata uang biasa, melainkan mata uang digital yang nilainya ditopang emas. Apakah dunia siap menerima guncangan sebesar itu?

Beberapa tahun terakhir, gagasan ini semakin sering muncul dalam pertemuan BRICS. Alasan utamanya jelas: dominasi dolar membuat banyak negara terjebak pada kebijakan moneter Amerika Serikat. Ketika Rusia terkena sanksi ekonomi Barat, barulah terasa betapa rapuhnya sistem global yang terlalu bergantung pada satu mata uang. Dari sinilah muncul ide: bagaimana jika kita kembali pada emas, sesuatu yang nyata, tahan lama, dan tidak bisa dicetak seenaknya?

Fakta di Balik Rencana BRICS

Rusia dan China jadi motor utama proyek ini. Keduanya punya cadangan emas yang besar, cukup untuk menopang kepercayaan pasar. Menurut sejumlah laporan, BRICS bahkan mempertimbangkan untuk meluncurkan versi digital dari mata uang berbasis emas ini. Artinya, teknologi blockchain bisa dipakai untuk menjamin transparansi dan keamanan.

Namun, jalan menuju mata uang baru tidaklah mulus. Di dalam tubuh BRICS sendiri ada perbedaan kepentingan. Ada yang lebih fokus pada perdagangan, ada pula yang memikirkan stabilitas dalam negeri. Tidak heran, sampai pertengahan 2025, rencana ini masih sebatas wacana besar. Beberapa analis bahkan menyebutkan BRICS gagal mencapai konsensus bulat.


Dampak bagi Dunia

Kalau proyek ini benar-benar terwujud, dampaknya bisa luar biasa. Dominasi dolar yang sudah lama membuat banyak negara tergantung, bisa mulai tergoyahkan. Negara-negara berkembang berpeluang mendapatkan alternatif yang lebih stabil, tidak lagi harus menukar segala sesuatunya dalam dolar.

Tapi tentu saja, Barat tidak akan tinggal diam. Resistensi politik akan muncul, pasar keuangan bisa bergejolak, bahkan mungkin terjadi ketegangan ekonomi baru. Di sisi lain, belum tentu semua negara siap bertransisi. Pertanyaan besar yang masih menggantung: siapa yang akan memimpin, bagaimana mekanismenya, dan apakah dunia siap dengan sistem baru ini?

Solusi yang Ditawarkan Islam

Di tengah hiruk-pikuk wacana BRICS, umat Islam sebenarnya punya warisan yang sangat relevan. Sejak berabad-abad lalu, Islam telah mengenal dinar (emas) dan dirham (perak) sebagai alat tukar. Bukan sekadar simbol sejarah, tapi sebuah sistem moneter yang stabil dan adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun