Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Renungan Malam 17 Agustus: Merdeka Fisik, Terjajah Sistem

16 Agustus 2025   22:40 Diperbarui: 16 Agustus 2025   22:41 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2) Menghentikan eksploitasi SDA oleh asing demi kesejahteraan rakyat.

3) Memulihkan hukum, politik, dan ekonomi ke syariah Allah.

4) Melindungi generasi dari kerusakan moral oleh budaya sekuler-liberal.

Allah SWT berfirman:

 وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ
Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya kami limpahkan berkah dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf [7]: 96)

Penutup: Renungan Malam 17 Agustus

Renungan malam di Tenjolaya mengajarkan saya arti penghormatan kepada para pejuang. Mereka telah menebus kemerdekaan dengan darah dan pengorbanan. Namun Islam mengingatkan, kemerdekaan sejati tidak berhenti pada lepasnya bangsa dari penjajahan asing, melainkan saat manusia hanya tunduk kepada Allah dan menerapkan syariah-Nya secara kaffah.

Malam 17 Agustus bukan sekadar pesta kembang api atau simbol seremoni, melainkan cermin untuk bertanya kepada diri sendiri: apakah bangsa ini benar-benar merdeka, ataukah masih terikat pada sistem yang menindas dan menjauhkan dari aturan Allah?

Kemerdekaan tanpa syariah ibarat kapal tanpa arah, bebas berlayar namun rentan karam. Maka, tugas kita bukan sekadar menjaga warisan pejuang, tetapi melanjutkannya menuju puncak kemerdekaan hakiki—menjadikan Islam sebagai nafas kehidupan, hukum sebagai pelita, dan Allah sebagai satu-satunya tempat tunduk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun