Kita harus jujur mengakui: kita sedang menanam generasi yang asing dengan agamanya sendiri. Generasi yang akrab dengan bahasa tren tapi gagap terhadap bahasa Tuhan. Generasi yang sibuk menghafal rumus, tapi tak tahu siapa Rabb-nya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Hidupkan kembali budaya maghrib mengaji, mulai dari rumah.
-
Libatkan anak-anak dalam aktivitas agama, bukan hanya ibu dan bapaknya saja.
Kembangkan program rumah ngaji berbasis komunitas kecil.
Dorong pemerintah dan DKM untuk membentuk unit TPA/TPQ yang aktif dan menarik.
Jangan menyerah—ajak, dekati, dan doakan. Anak-anak hari ini bukan tak mau belajar, hanya belum cukup tertarik.
“Jika kita tidak memberikan agama pada anak-anak, maka dunia akan memberikan segalanya yang menjauhkan mereka dari agama.”
Penutup: Refleksi untuk Kita Semua
Surau tak lagi ramai. Anak-anak tak lagi semangat mengaji. Namun harapan belum sirna. Asalkan kita sadar, peduli, dan mau bergerak, kebangkitan bisa dimulai dari langkah kecil.