Mohon tunggu...
Mamdukh Budiman
Mamdukh Budiman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bahasa Arab, Kajian Timur Tengah dan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis Peneliti Sosial Budaya, Islam, Bahasa Arab dan Kajian Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Eksplorasi Lagu Viral Tik Tok Judul "Koden Tau Dari Dulu Manyasa Denai Manarimo" Silvia Hayati Perspektif Psikologi dan Stilistika Sastra

4 April 2024   16:30 Diperbarui: 4 April 2024   16:43 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eksplorasi Lagu Viral Tik Tok Judul "Koden Tau Dari Dulu Manyasa Denai Manarimo-Silvia Hayati Perspektif Psikologi dan Stilistika Sastra oleh Mamdukh | Akademisi Penulis, Peneliti, Sosial Budaya, Islam, Bahasa Sastra Arab Universitas Muhammadiyah Semarang UNIMUS

Lagu-lagu viral sering kali menarik perhatian publik dengan pesan-pesan yang kuat dan emosional. Salah satu contohnya adalah lagu berjudul Kok Den Tau Dari Dulu, Manyasa Denai Manarimo" yang dipopulerkan oleh Silva Hayati (Minang) di TikTok. Lagu ini menarik perhatian banyak orang dengan pengungkapan emosionalnya yang mendalam, menciptakan resonansi yang kuat di kalangan pendengar. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lirik lagu ini dari perspektif psikologis sastra untuk memahami dampak emosionalnya pada pendengar serta pesan-pesan yang tersirat di dalamnya.

Kok Den Tau Dari Dulu, Manyasa Denai Manarimo

Pandai Bana Lalang Babungo
Dari Jauh Den Sangko Awan
Lah Takicuah Denai Ruponyo

Urang Banci Den Sangko Sayang
Ka Batin Luko Nyo Turiahkan
Ndak Dapek Mamintak Ampun Den Jadinyo


Manyasa Denai Manarimo
Uluran Tangan Dari Tuan
Dek Bansaik Ko Mangko Den Namuah
Kironyo Racun Nan Babiso
Lah Taminum Lah Denai Makan
Nan Kini Mambuek Hanguih Dalam Dado

Kok Den Tau Dari Dulu
Co Iko Sifaik Tuan
Pado Den Hilang Malu
Bia Mati Ndak Makan

Kini Alah Tadorong Tangan Ko Manarimo
Den Tangguang Sansaronyo
Kok Indah Dapek Ubek Sakik Bia Den Tahan
Nyampang Umua Ko Singkek Iyo Ka Di Pangakan
Tapi Tuan Nan Gigiah Baniaik Nak Baragiah
Kini Taraso Padiah

Latar Belakang Lagu dan Viralitasnya

Lagu "Menyesal Aku Menerima" pertama kali diperkenalkan melalui platform TikTok, di mana pengguna sering kali membagikan video menggunakan lagu ini sebagai latar belakang musik. Lirik yang sederhana namun emosional menciptakan ikatan yang kuat dengan pendengar, dan cepat menyebar menjadi viral di platform tersebut. Penggunaan lagu ini dalam konten-konten TikTok juga turut memperkuat popularitasnya, membantu dalam penyebaran pesan lagu tersebut kepada audiens yang lebih luas.

Analisis Psikologis Sastra: Pesan dan Dampak Emosional

Dalam pendekatan psikologis sastra, kita dapat menganalisis lirik lagu "Menyesal Aku Menerima" untuk memahami pesan-pesan emosional yang terkandung di dalamnya serta dampaknya pada pendengar.

1. Tema Penyesalan dan Kekecewaan

Tema utama yang diungkapkan dalam lirik lagu ini adalah penyesalan dan kekecewaan. Frasa "Menyesal Aku Menerima" dengan cepat menarik perhatian pendengar, karena hampir semua orang memiliki pengalaman penyesalan dalam hidup mereka. Lagu ini mencerminkan pengalaman emosional yang dalam ketika seseorang menyadari bahwa keputusan atau tindakan yang diambilnya tidak sesuai dengan harapan, dan menghadapi konsekuensi yang menyakitkan.

2. Konflik Internal dan Eksternal

Konflik internal menjadi pusat perhatian dalam lirik lagu ini. Narator lagu berjuang dengan pertentangan batin antara kebutuhan akan bantuan dan kesadaran akan bahaya yang terkandung di dalamnya. Penggunaan frasa "Kok Den Tau Dari Dulu, Manyasa Denai Manarimo" menggambarkan pertentangan dengan diri sendiri, di mana narator merenungkan keputusannya dan merasa menyesal atas keputusan yang telah diambil. Konflik eksternal juga tercermin melalui ungkapan kekecewaan terhadap orang lain yang mungkin telah mengecewakan atau menipunya.

3. Resonansi Emosional pada Pendengar

Lirik yang sederhana namun menggugah dalam lagu ini menciptakan resonansi emosional yang kuat pada pendengar. Banyak orang yang dapat merelakan pengalaman pribadi mereka sendiri dalam lirik lagu ini, sehingga menciptakan koneksi yang mendalam antara narator dan pendengar. Pengalaman emosional seperti penyesalan, kekecewaan, dan pertentangan batin adalah hal-hal yang dapat dirasakan oleh siapa pun, sehingga membuat lagu ini sangat relevan dan memikat bagi banyak orang.

4. Dampak Viralitas dan Pengaruh Media Sosial

Viralitas lagu ini di platform TikTok juga menciptakan dampak psikologis yang signifikan. Melalui penggunaan lagu ini dalam berbagai konten di media sosial, pesan-pesan emosional yang terkandung dalam lirik tersebut tersebar lebih luas dan menciptakan pengalaman bersama yang dibagikan oleh banyak orang. Hal ini dapat membantu dalam menciptakan rasa empati dan solidaritas di antara pengguna media sosial, serta memperkuat perasaan terhubung dan dipahami oleh orang lain. 

Selain analisis psikologis sastra, kita juga dapat melakukan analisis statistik terhadap lirik lagu ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang penggunaan kata-kata dan pola-pola berulang yang mungkin memengaruhi efek emosional dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Dengan melakukan analisis stilistika sastra terhadap lirik lagu ini, kita dapat mengidentifikasi kata-kata yang paling sering muncul dan menggambarkan tema emosional yang dominan. Kata-kata seperti "menyesal", "kecewa", "palsu", dan sejenisnya mungkin memiliki frekuensi kemunculan yang tinggi, mencerminkan fokus utama pada pengalaman emosional negatif.  Pola-pola Berulang dalam Lirik, Selain itu, kita juga dapat melihat pola-pola berulang dalam lirik lagu ini, baik dalam bentuk frasa atau motif-motif tertentu. Pola berulang ini dapat menciptakan efek repetitif yang memperkuat pesan-pesan yang ingin disampaikan, serta memengaruhi ritme dan nada emosional dalam lagu.

Kesimpulan

Lagu "Menyesal Aku Menerima" dengan lirik "Kok Den Tau Dari Dulu, Manyasa Denai Manarimo" bukan hanya sekedar lagu viral di TikTok, tetapi juga menyiratkan pesan-pesan emosional yang mendalam. Dengan pendekatan psikologis sastra dan Stilistika (stylistic)  telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pesan-pesan emosional yang terkandung di dalamnya serta dampaknya pada pendengar. Melalui tema penyesalan, konflik internal dan eksternal, resonansi emosional, pengaruh viralitas media sosial dan kita dapat memahami dampak emosionalnya pada pendengar serta pesan-pesan yang tersirat di dalamnya. Melalui tema penyesalan, konflik internal dan eksternal, serta resonansi emosional yang kuat, lagu ini menciptakan ikatan yang mendalam antara narator dan pendengar, serta memperkuat pengaruhnya dalam konteks media sosial modern.

Referensi

Meyer, M. (2000). Emotion and Meaning in Music. University of Chicago Press.

Nettl, B., et al. (2000). Excursions in World Music. Pearson Education.

Rentfrow, P. J., & Gosling, S. D. (2003). The do re mi's of everyday life: The structure and personality correlates of music preferences. Journal of Personality and Social Psychology, 84(6), 1236--1256.

Scherer, K. R., et al. (2001). Handbook of Affective Sciences. Oxford University Press.

Zentner, M., & Eerola, T. (2010). Rhythmic engagement with music in infancy. Proceedings of the National Academy of Sciences, 107(13), 5768--5773.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun