Mohon tunggu...
Mamaya
Mamaya Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

Selalu memohon kebaikan dan yang terbaik, dunia dan akhirat,untuk semua ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

TdS tidak perlu dilanjutkan

7 Oktober 2015   15:18 Diperbarui: 7 Oktober 2015   15:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tour de Singkarak sejak beberapa tahun terakhir ini menjadi agenda rutin tahunan kegiatan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam rangka merangsang kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat. Hari ini 7 Oktober dilaksanakan start the tour dari Kota Payakumbuh.
Singkat cerita pagi-pagi sekali di dalam kurungan asap debu yang semakin menebal, mobil para petugas dan panitia sudah meraung-raung mempersiapkan segala sesuatunya. Informasi di tengah masyarakat diperoleh bahwa mereka pagi sekali sudah start dari Payakumbuh. Syukurlah, hati ini membatin. Kenapa ? Karena setiap tahun TdS diadakan hanya menyusahkan dan merepotkan masyarakat saja rasanya. Jalanan yang mesti di steril, tidak boleh dilewati untuk berjam-jam. Rezeki sebagian pencari nafkah hari itu banyak yang terhambat, janji banyak yang terpungkiri, amanah yang terlalaikan, mahasiswa gelisah menunggu dosen datang karena tidak boleh lewat. Pegawai terlambat masuk kantor bahkan bolos sampai sore, anak sekolah terlambat pulang karena nagkot dan angdes dilarang nambang. (Ternyatalah bahwa sampai saat ini jam 3 sore yang ditunggu-tunggu dengan sterilisasi jalan berjam-jam belum lewat juga, dan tulisan ini harus diselesaikan sesuai dengan maksudnya).
Kiranya itu sebagian sisi kerugian dari TdS bagi masyarakat. Mau hitung sisi keuntungan? Kita jujur pasti ada. Tapi apa ya? Paling yah omzet penjualan asongan hari itu bertambah karena anak-sekaolah kelaparan dak bisa pulang sesuai jadwal. Dampak bertambahnya pewisata ke Sumatera Barat sepertinya belum pernah dievaluasi oleh Pemda Sumatera Barat itu sendiri. Dari pengamatan yah, biasa-biasa juga tuh, tidak signifikan juga efeknya untuk wisata.
Dan yang paling merugikan lagi adalah digunakannya uang rakyat untuk hal yang tidak pasti manfaatnya dan pasti tidak bermanfaat untuk rakyat banyak. Dana APBD Provinsi tentu diluncurkan untuk menyukseskan acara ini, lalu APBD Kabupaten / Kota yang terserap untuk fasilitas ini itunya. Yah, sudahlah tau sama taulah ini adalah kerjaan al mubazirun dan rawan penyelewengan dan kesia-siaan.
Untuk itu dan oleh karena itu, wahai Pemprov Sumbar dan jajarannya, Pemkab dan Pemko, berpikirlah, berpikirlah yang terbaik untuk rakyat Sumatera Barat. Cukuplah 2015 sebagai even terakhir dan penutup TdS. Apa dak bosan dengan kesia-siaan? Tour de Singkarak tidak perlu dianggarkan lagi dalam APBD Sumbar dan Kabupaten/ Kota lainnya. Jangan buang lagi uang rakyat untuk kegiatan ecek-ecek itu. Lebih baik gunakan uang rakyat untuk antispasi asap tahun 2016. Rakyat mau yang jelas-jelas saja. TdS itu dak jelas untuk siapa, yang jelas hanya merugikan siapapun, rakyat jelata. Rakyat tidak sudi lagi ada TdS 2016. Titik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun