Legenda Baru Klinthing adalah cerita rakyat mengenai asal-usul terjadinya danau Rawa Pening di kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Cerita rakyat ini menpunyai dengan pesan moral yang masih sangat relevan untuk masa kini.
Lahir dan besar di kecamatan, dimana rawa Pening berada membuat saya hafal cerita rakyat dari sana, yaitu legenda Baru Klinthing. Cerita rakyat ini sudah dikenal sejak lama.
Bagi yang belum tahu, rawa Pening adalah danau alam yang terletak di kabupaten Semarang. Jika menempuh perjalanan dari Semarang menuju Solo melalui jalur non tol, kendaraan akan melintas di jembatan Tuntang yang berada di sebelah pinggir rawa ini.
Rawa pening menawarkan keindahan danau yang dikelilingi oleh deretan perbukitan. Asal-usul terjadinya rawa Pening inilah yang menjadi sumber cerita rakyat Baru Klinthing.
Tak heran cerita rakyat yang melegenda ini menjadi sumber inspirasi dan kearifan lokal di daerah sekitar rawa. Salah satunya adalah taman rekreasi keluarga Saloka yang masih terhitung baru.
Konsep dari "dufan"nya Jawa Tengah ini terinspirasi dari legenda Baru Klinthing. Saloka adalah nama negeri yang dipimpin oleh Ki Hajar Salokantara, ayah Baru Klinthing.
Baca juga : Seharian di Saloka Fun Park, "Dufan"nya Jawa Tengah
Mengenal Tokoh Baru Klinthing
Baru Klinthing dalam cerita legenda rawa Pening adalah sosok siluman ular naga. Saya masih ingat, taman rekreasi Saloka, sebelumnya adalah tempat rekreasi kolam renang Rawa Permai. Dulu di tempat itu ada patung ular naga yang panjang dari Baru Klinthing ini. Dalam ingatan saya, rawa Pening selalu identik dengan ular naga bernama Baru Klinthing.
Ular naga Baru Klinthing mempunyai klinthingan (bahasa Jawa) yang artinya bel kerincingan yang terkalung pada lehernya. Cerita lengkap legenda dalam bentuk cerita animasi bergambar untuk anak bisa dilihat disini.