Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nikmatnya Sepiring Rawon Kalkulator Surabaya

29 Desember 2019   06:00 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rawon Kalkulator Surabaya (Dokumentasi Pribadi)

Akhir tahun menjadi momen yang tepat untuk mengajak anak-anak liburan. Setelah merayakan Natal bersama kakek dan neneknya di Salatiga, kami mengajak anak-anak ke Surabaya.

Perjalanan ini adalah pertama kalinya menggunakan tol trans Jawa. Duh, benar tak disangka dengan adanya tol ini lama perjalanan terpangkas banyak.

Kami masih ingat beberapa tahun yang lalu, roadtrip ke Batu, Jawa Timur tidak hanya lama tapi banyak drama. Dari nyasar gegara GPS yang memaksa kami melewati kampung dengan jalan sempit sampai lewat hutan yang sepi dan sedikit horor hihihi

Kali ini kami cukup santai karena Salatiga-Surabaya bisa ditempuh dengan kurang-lebih 3 jam. Hmmm... apalagi 3 jam bagi orang seputaran Jakarta itu bisa dikatakan cepat pakai "banget" hihihi

Dari Salatiga jam 10.00 pagi, jam 13.15 sudah sampai Surabaya. Cocok dengan waktu makan siang. Kami ingin mencoba menu rawon. Seingat saya ada rawon terkenal yaitu rawon kalkulator.

Berbekal google maps, ternyata rawon ini di daerah Bungkul. Tepatnya sentra PKL Bungkul. Gampang sekali ditemukan.

Warung Rawon Kalkulator (Dokumentasi Pribadi)
Warung Rawon Kalkulator (Dokumentasi Pribadi)
Suara pengamen dengan lagu dangdut sudah terdengar ketika kami masuk ke warung. Saya langsung memesan rawon dan soto untuk anak-anak.

Tak lama, pesanan pun datang. Berhubung sudah lapar, kami langsung menyantapnya. Papanya anak-anak terlihat lahap menikmati makanan berkuah kehitaman itu. Sedangkan si sulung yang picky eater mau mencoba sotonya. Puji Tuhan! Saya pun menikmati rawon dengan lauk kerupuk udang dan perkedel kentang.

Wah, rawon ini memang lezat. Daging rawon disini memang empuk. Dari rasanya, menurut saya rawon ini menggunakan daging segar yang langsung dimasak. Berbeda dengan rawon yang menggunakan daging yang sudah disimpan atau dibekukan.

Yang membuat saya heran, ternyata warung rawon ini buka dari jam 11 siang sampai jam 3 pagi. "Pokoknya sebelum subuh kami baru tutup, " kata mas yang melayani kami.

Kami di warung Rawon Kalkulator. Kurang-lebih seperti itu bagian dalam warung (Dok. Pribadi)
Kami di warung Rawon Kalkulator. Kurang-lebih seperti itu bagian dalam warung (Dok. Pribadi)
Selesai makan, saya ditemani si sulung membayar makanan. Sewaktu menyebut pesanan dan tambahan makanan, bapaknya menghitung layaknya penjual di pasar yaitu tanpa kalkulator. Disini saya juga belum paham kaitan nama warung rawon dengan kalkulator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun