Mohon tunggu...
Suharyanto Mallawa
Suharyanto Mallawa Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpusnas

Belajar Menulis Kepustakawanan dan Perpustakaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Gerobak Roti Tan Ek Tjoan dan Starling di Salemba

20 Oktober 2022   21:43 Diperbarui: 20 Oktober 2022   21:56 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerobak Roti Tan Ek Tjoan, Jalan Cikini Raya Jakarta

Pemandangan yang sudah tidak asing lagi setiap pagi ketika memasuki pintu gerbang kantor Perpusnas Salemba pasti pertama kali yang dilihat adalah si Abang Penjual Roti.

Ya si Abang yang selalu ramah dan setia dengan gerobaknya, penjaja Roti Tan Ek Tjoan.

Roti Tan Ek Tjoan adalah Roti yang legendaris, sudah ada pada zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia. Didirikan oleh Tan Ek Tjoan penjual Roti di Surya Kencana Bogor pada tahun 1921.Dalam referensi lain disebutkan bahwa Roti Tan Ek Tjoan mulai dikenalkan pada tahun 1920. Bung Hatta pada masa perjuangan dulu juga pernah membeli dan makan roti ini.

Roti sudah sangat terkenal di daerah Bogor dan Jakarta. Terutama pada  Masa kejayaan Roti ini pada tahun 1960 an sampai tahun 1980 an. Selepas tahun 2000 an nama Roti mulai surut terkalahkan oleh jenis-jenis Roti yang lain.

Saya sendiri sejak SD sudah mengenal dan makan roti ini, Almarhum bapak bisanya yang membelikan Roti ini terutama yang Roti gamblang.

Variasi rotinya sangat lengkap mai dari rasa coklat, keju, susu, kacang, donot dan gambang, tekstur rotinya sangat padat dan rasa manis bisa menggugah selera lidah.

Beberapa buku dan hasil penelitian tentang roti Tan Ek Tjoan sebagai berikut:

1. Toko Roti Tan Ek Tjoan : dari Pragmatis ke legendaris (1920-1986) oleh Randi Syah Skripsi Universitas Negeri Jakarta

2. Perjalanan Terang sim anis roti gambang Tan Ek Tjoan. David. Karya rekam video

3. Rebranding Tan Ek Tjoan oleh Putri Samaghita Trisnawinny Santoso. Universitas Bina Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun