Mohon tunggu...
Malik Fajar
Malik Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lagi suka menulis

Hii, Seorang blogger yang suka menulis hal-hal random di internet. Mungkin tulisannya tidak sebagus dan serapi penulis-penulis lain yang sudah menggeluti dunia penulisan sejak lama. Namun, kalian akan mendapatkan "sesuatu' di dalam tulisan ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Direct Air Capture, Solusi Pemanasan Global

6 Januari 2023   20:20 Diperbarui: 6 Januari 2023   20:25 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by: Chris LeBoutillier

Biaya operasional yang sangat mahal menjadi alasan kenapa Direct Air Capture (DAC) di seluruh dunia jumlahnya sedikit. Untuk menyedot 1 ton CO2 di atmosfer membutuhkan biaya $600-$800 dollar atau sekitar 9 juta-12 juta rupiah. Sedangkan CO2 yang mengapung di atmosfer kita ada 660 miliar  ton. Butuh berapa banyak biaya yang kita perlukan untuk angka tersebut? yang pasti banyak sekali.

Climeworks

Orca | Source: BBC Science Focus Magazine
Orca | Source: BBC Science Focus Magazine

Climeworks adalah perusahaan yang menjadi pengembang, pengelola, sekaligus pioneer dari teknologi DAC ini. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2009 ini, merupakan perusahaan pertama yang bergerak di bidang penyedotan CO2 di atmosfer. Hampir seluruh teknologi DAC di seluruh dunia berada di bawah tanggung jawab Climeworks. Lebih dari 15 DAC di seluruh dunia dioperasikan oleh Climeworks.

Pada tahun 2017, diluncurkan DAC pertama yang diberi nama Capricorn dan arctic Fox. DAC generasi pertama ini mampu menyedot 2000 ton CO2 per tahunnya.

Kemudian  pada tahun 2021 muncul generasi baru yang diberi nama orca yan mampu menyedot CO2 2 kali lebih banyak dari generasi sebelumnya. Orca mampu menyedot 4000 ton CO2 per tahun.

Yang terbaru dan masih dalam tahap pembangunan yaitu DAC yang diberi nama Mammoth. Mammoth akan menjadi DAC terbaru dan terbesar yang ada di dunia. Mammoth diperkiraan bisa beroperasi pada tahun 2024. DAC ini berada di Islandia dan mampu menangkap 36.000 ton CO2 per tahun.

Selain fokus dalam membangun infrastruktur, Climeworks juga berupaya untuk menjadikan DAC ini ramah untuk semua orang dan dapat digunakan oleh industri-industri penghasil CO2. Climeworks berupaya untuk menurunkan harga penyedotan CO2 menjadi $100-$200 untuk setiap tonnya. Mereka juga berupaya berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar  dalam pengembangan DAC ini.

Microsoft adalah salah satu perusahaan yang bekerja sama dan menjadi investor di Climeworks untuk berkomitmen menghapus CO2 di atmosfer. Selain itu, perusahaan seperti stripe, shopify, dan audi juga ikut bergabung untuk berkerja sama menangani masalah CO2 ini. Masyarakat juga bisa berpartispasi untuk menghapus CO2 di atmosfer dengan berlangganan di  website Climeworks. Dengan berlangganan senilai $20-$80 USD/bulan, kalian berkontribusi untuk mengurangi CO2 di udara.

Pemanfaatan CO2

GreenHouse | Climeworks/ Julia Dunlop
GreenHouse | Climeworks/ Julia Dunlop

Climeworks memanfaatkan hasil CO2 yang mereka sedot untuk berbagai macam produk. Mereka mengubah CO2 menjadi bensin sintetik yang ramah lingkungan. Selain itu, mereka juga menjual hasil CO2 kepada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan CO2 untuk kebutuhan mereka.

Perusahaan pertama yang menjadi pelanggan produk DAC ini adalah perusahaan Greenhouse yang berada di Swiss. Mereka memanfaatkan CO2 untuk menumbuhkan sayuran hidroponik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun